• Rabu, 6 November 2024

Teguh Nilai Food Security Penting di Masa Pandemi

TANJUNG SELOR – Bank Sentral Republik Indonesia (BI), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar Web Seminar (Webinar) Series 4.0 Part V, Selasa (20/10). Webinar ini dibuka oleh Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi.

Teguh memberi apresiasi atas terselenggaranya webinar ini, mengingat tema yang diangkat cukup strategis yaitu Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan.

Kaltara menurut Teguh, sejatinya adalah daerah yang bergelimang pangan. Akan tetapi, jumlah produksi yang minim mengakibatkan 4 kabupaten dan 1 kota di provinsi ini menggantungkan pasokan pangan baik sembako maupun komoditas dari daerah lain.

“Laporan terbaru dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, ketersediaan pangan September 2020 ini hampir semua defisit, kecuali jagung. Beras, kita masih tergantung Sulawesi dan Jawa. Demikian juga bawang merah, bawang putih, cabai besar, daging sapi, minyak goreng, telur ayam,” sebut Teguh dalam penyampaiannya di webinar yang dipandu Kepala Kpw BI Kaltara, Yufrizal dan National News Anchor, Dita Faisal.

Masalah pangan menurutnya, menjadi masalah bersama. Dan Pemprov Kaltara terus konsen membenahi dan melakukan inovasi-inovasi pemenuhan pangan daerah. “Saya nilai, kerjasama antar daerah sangat penting bagi kita. Karena kita menyadari ada beberapa daerah lain yang surplus dan ada yang defisit,” sebutnya.

Pemprov Kaltara sejauh ini menjalin kerjasama dengan Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) bencana nonalam Covid-19, ada beberapa strategi dan pandangan kebijakan. Kata Teguh, selain medical solution, food security juga sangat penting dilaksanakan. Sesuai perintah Menteri Pertanian sebutnya, dilakukan tiga agenda ketahanan pangan di masa AKB yaitu agenda darurat (jangka pendek), agenda temporary (jangka menengah), dan agenda permanen (jangka panjang).

“Jangka pendeknya kita lakukan stabilitas harga pangan termasuk pengendalian harga. Jangka menengahnya mencakup diversifikasi pangan lokal dan supporting daerah defisit. Adapun jangka panjangnya yaitu ekstensifikasi pangan dan peningkatan produksi,” ujarnya.

Pjs Gubernur berharap webinar ini mampu menghasilkan dan memberikan ide terobosan positif bagi pemerintah daerah di Kaltara dan stakeholder lain yang terlibat dalam rantai pengelolaan pangan. Khususnya, dalam hal menjamin ketersediaan dan stabilisasi harga pangan.

Webinar ini juga menghadirkan pembicara dari Pejabat Badan Ketahanan Pangan Kementan RI Inti Pratiwi, Dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Muhammad Firdaus, dan Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya (BUMD DKI Jakarta) Arief Prasetyo Adi.(humas)

Read Previous

Minta Kegiatan Sumpah Pemuda Patuhi Protokol Kesehatan

Read Next

Wujudkan Berau Ke Zona Hijau

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular