• Kamis, 18 April 2024

Dikti Wacanakan Startup Digital Jadi Mata Kuliah Wajib

Lensaku.ID – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merencanakan mata kuliah wajib startup digital. Rencana itu berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Mata kuliah tersebut dicanangkan akan menjadi mata kuliah wajib tahun 2022. Guna mendukung mata kuliah tersebut, para dosen sudah disiapkan dengan memberi pelatihan startup kepada dosen yang akan mengajar mata kuliah tersebut.

Rencana mata kuliah startup digital tersebut diharapkan dapat menjadi wadah pendampingan dan pemberdayaan dunia startup digital. Mata kuliah ini juga diharapkan dapat mendukung gerakan 1.000 startup nasional di bawah Kominfo.

Hal ini juga sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar, Kampus Merdeka yang memberikan hak bagi mahasiswa untuk belajar di luar program studinya dan tetap mendapatkan SKS.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesditjen Dikti), Paristiyanti Nurwardani berharap nantinya 100 ribu mahasiswa akan terlibat dalam pengembangan startup digital.

“Nantinya, tim yang lolos seleksi pengembangan startup akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif agar bertahan jangka panjang serta bisa masuk ke platform Kedaireka atau inkubator bisnis kampus,” tutur Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesditjen Dikti), Paristiyanti Nurwardani yang dilansir dari situs resmi Dikti Kemdikbud, Sabtu (15/5/2021).

Program 1000 Startup Digital ini nantinya akan dikemas dalam beberapa tahapan dan bertujuan untuk memberikan wadah bagi para pegiat start up untuk dapat belajar sesuai dengan kebutuhan pengetahuan dari tingkat dasar hingga siap dites untuk menghadap pasar.

Berikut 6 tahapan bagi para founder startup digital:

1. Ignition, seminar daring yang memberikan pemahaman dari para pelaku dan regulator industri startup.

2. Networking, kegiatan berjenjang dengan peserta lainnya di daerah masing-masing.

3. Workshop, pembekalan pengetahuan teknis dan nonteknis membangun startup dari ide hingga launching.

4. Hacksprint, aktivitas brainstorming ide hingga menjadi produk minimum siap uji yang akan berlangsung selama 3 hari secara online dan offline bersama mitra coworking di masing-masing kota.

5. Bootcamp, melakukan validasi customer dengan bimbingan mentor program, UX, dan bisnis melalui video response.

6. Incubation, 1-on-1 mentoring bersama dedicated mentor dan akselerasi 1 key metric utama selama 4 minggu.

Read Previous

Gubernur Kaltara Ikuti Silaturahmi Virtual Kagama

Read Next

Pegadaian Tawarkan Kerja Sama Tabungan Emas Buat ASN

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular