• Kamis, 28 Maret 2024

Gelar Budaya Adat dan Tradisi Tolak Bala, Berharap Covid-19 Terangkat Dari KTT

TANA TIDUNG, Lensaku – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung, melalui Dinas Pendidikan Tana Tidung menggelar acara budaya adat dan tradisi tolak bala yang dilaksnakan di Pelabuhan Desa Sedulun, Kecamatan Sesayap, Selasa (06/10/21).

Acara langsung dibuka oleh Wakil Bupati Tana Tidung, Hendrik dan ikut mendampingi Sekda Said Agil, Kepala Dinas Pedidikan Jafar Sidik, tokoh adat, tokoh agama serta masyarakat suku Tidung. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, acara yang digelar ini bertujuan agar masyarakat Tana Tidung khususnya terhindar dari mara bahaya maupun kesusahan.

Mengawali sambutannya, Wabub mengajak seluruh elemen dan komponen masyarakat di Tana Tidung untuk dapat bersama –sama membaca Istoghfar Shafar dan doa tolak bala kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dijauhkan dari segala mara bahaya dan bala bencana.

“Mari dalam kesempatan ini kita berdoa dan meminta kepada tuhan agar kita diselamatkan dari mara bahaya, terlebih lagi dalam kondisi pandemi covid-19, semoga dengan Istighfar Shafar yang saat ini kita laksanakan, Tuhan Yang Maha Kuasa mengangkat wabah ini dari bangsa kita”,Ungkap Wabub dalam sambutannya.

Sebagai masyarakat yang berbudaya tentu memiliki tradisi budaya yang telah dilestarikan dari generasi ke genarasi, salah satunya adalah tradisi budaya tolak bala di Bulan Shafar yang menjadi budaya dan tradisi khususnya masyarakat dari suku Tidung.

“Ini yang harus tetap dijaga dan terus dilestarikan hinga ke anak cucu kita, pemerintah daerah akan tetap mendukung setiap kegiatan masyarakat dalam melestarikan adat budayanya”, Jelasnya.

Senada, Kepala Dnas Pendidika dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung, Jafar Sidik mengatakan, kegiatan yang sudah lama dilakukan khususnya oleh masyarakat Tidung ini bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kita semua dihindarkan dari segala mara bahaya, khususnya Kabupaten Tana Tidung agar terhindar dari segala bentuk bencana.

“Ini menjadi kegiatan rutin kita, dengan Istighfar Shafar dan doa tolak bala yang kita panjatkan hari ini, semoga diri kita, keluarga dan saudara kita semua terhindar dari bencana dan bala”, Ujarnya.

Terlebih dimsa pandemi covid-19 yang masih melanda, selain dari kesadaran masyarakat dalam penrapan protokol kesehatan, kita berharap doa yang dipanjatkan hari ini bisa mengangkat virus ini dari bangsa kita dan khususnya Tana Tidung, Tambah Jafar Sidik.

Secara khusus, kegiatan budaya adat dan tradisi tola bala ini juga di peruntukan bagi anak yang baru lahir atau yang sudah dewasa tepat pada bulan Shafar dalam hitungan bulan islam. Melalui prosesi adat Timbang Anak dan Menjiu Selamon (Mandi Safar) yang sudah turun menurun dilakukan masyarakat Tidung, agar anak yang lahir pada bulan Shafar terhindar dari segala mara bahaya.

Adapun sajian khas dalam pelaksanaan budaya adat dan tola bala seperti Ketupat atau Imbioko, kue Latuk dan ketan kuning merupakan tradisi yang disajikan untuk masyarakat yang hadir dalam acara tersebut. Tradisi ini usdah dijalankan oleh generasi – generasi sebelumnya hingga saat ini. (818).

Read Previous

Tingkatkan Kreasi Pemuda Era Digital, Dispora Berau Adakan Pelatihan Bidang Kewirausahaan

Read Next

Gaet LKBN ANTARA, Promosikan Potensi Kaltara

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular