• Jumat, 29 Maret 2024

Antisipasi Karhutla Di Bumi Batiwakkal, BPBD Gelar Bimtek Penerapan Aplikasi Pencegahan Karhutla

BERAU, Lensaku – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) penerapan aplikasi pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kegiatan Bintek tersebut digelar di Kampung Pulau Derawan, Kecamatan Pulau Derawan, pada Kamis (11/11/2021).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Direktorat Jendral Perubahan Iklim KLHK, Basar Manulang; Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, Asisten 1 Berau M.Hendratno; dan Camat Pulau Derawan.

Kepala BPBD Berau, Thamrin menyebutkan bahwa Bimtek penerapan aplikasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan ini terdiri dari personel BPBD dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Sebagaimana diketahui bersama bahwa Kabupaten Berau merupakan Kabupaten yang masih memiliki hutan yang masih bagus dan perlu dilestarikan.

Thamrin menjelaskan, adapun maksud dan tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), untuk dapat memantau pergerakan titik panas dan mendekati waktu kejadian. Kemudian tujuannya adalah memberikan pelatihan pengolahan data informasi dan penerapan aplikasi dilapangan.

“Perlu juga diketahui kami juga telah membentuk 15 MPA di 11 kecamatan, adapun 2 kecamatan yang tidak termasuk dalam pembentukan MPA ialah Kecamatan Tanjung sebagai ibukota Kabupaten dan Kecamatan Maratua sebagai destinasi wisata bahari yang tidak memiliki hutan,” Ujar Thamrin.

Sementara itu Asisten 1 Setda Berau, M. Hendratno, yang diberikan amanah untuk menyampaikan Sambutan Bupati Berau, mengatakan sangat berterimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada BPBD Kabupaten Berau, atas terlaksananya kegiatan Bimtek ini. Sejatinya kegiatan ini merupakan wujud konsistensi dari BPBD dalam mencegah dan menanggulangi bencana di Bumi Batiwakkal Kabupaten Berau.

Hendratno menjelaskan, Sebagaimana diketahui terjadinya kebakaran lahan meliputi 2 faktor, antara lain faktor alam dan faktor manusiawi. Yang tidak dapat dipungkiri mengakibatkan kerusakan atau menimbukan kerugian ekonomi,ekologi, sosial budaya, kesehatan dan pendidikan. Untuk itu diperlukan langkah strategis dalam meminimalisir dampak dari Karhutla. Salah satunya dengan pengendalian,sebel karhutla, ialah sebelum, saat terjadi dan sesudah pasca kebakaran.

“Pencegahan kebakaran ini pun dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan cara memantau titik panas yang terdeteksi oleh satelit penangkapan panas bumi, dan inintentunya Menghindari perluasan api dan sebagai pencegah kebakaran,” Ujarnya.

“Saya menyambut baik dengan pelaksanaan bimtek ini khususnya sebagai wadah untuk meningkatkan SDM, yang nanti ditugaskan untuk memantau pergerakan titik panas mendekati waktu kejadian. Saya sangat berharap bimtek ini memberikan bekal yang cukup dalam penerapan aplikasi pencegahan Karhutla dilapangan, sehingga dampak jika terjadi karhutla dapat kita minimalisir baik dari sisi korban maupun kerugian,” tutupnya. (hms)

Read Previous

Penyelesaian Sengketa Lahan SMPN 1 Biduk-Biduk Terus Diupayakan

Read Next

Maksimalkan Pengelolaan Sampah 3R Berbasis Partisipasi Masyarakat

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular