BERAU, Lensaku – Disambut oleh Plt. Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Berau, M. Hendratno, beserta jajarannya, menerima kunjungan kerja dari Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Paser pada Kamis (18/11/2021)
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Paser, H. M. Yusuf Sumako, beserta rombongan. Dikatakan oleh H. M. Yusuf Sumako, kunjungan kerja ini bertujuan untuk melakukan studi banding atas prestasi Kabupaten Berau selama 5 tahun berturut – turut dari tahun 2016.
“Sangat luar biasa dengan membawa kemenangan, baik dalam lomba perpustakaan sekolah maupun perpustakaan kampung tingkat provinsi Se-Kalimantan Timur, bahkan sampai ke kancah nasional. Kami berdiskusi banyak tentang perpustakaan Kabupaten Berau yang memang memiliki prestasi yang membanggakan setiap tahunnya sehingga menjadi tujuan studi banding oleh Kabupaten/Kota lain, baik dari Provinsi Kalimantan Timur maupun dari luar Kaltim” tuturnya.
Kunjungan tersebut dilakukan ke SMAN 7 Berau, sebagai peraih juara 1 lomba perpustakaan tingkat Provinsi, dan masuk dalam 10 besar tingkat nasional. Setelah itu, kunjungan dilanjutkan ke Kampung Pegat Bukur sebagai peraih juara 1 Lomba Perpustakaan Kampung tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan juara 1 Lomba Perpustakaan Kampung tingkat nasional pada tahun 2020.
Melalui kunjungan tersebut, didapatkan informasi, data, dan fakta mengenai perpustakaan – perpustakaan yang dapat menjadi juara. Baik dari akreditasi yang diraih, jumlah judul buku yang dimiliki oleh perpustakaan, sistem yang digunakan secara otomasi, serta program unggulan yang dilaksanakan dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
Dalam kunker ini, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Berau, M. Hendratno, mengusulkan bahwa untuk menciptakan perpustakaan yang nyaman perlu diwujudkan tenaga perpustakaan yang terlatih dan layanan perpustakaan yang sangat informatif untuk menjadi tolak ukur yang harus dipunyai oleh perpustakaan sekolah maupun kampung.
“Hal yang menjadi nilai tambah yang utama adalah inklusi sosial di mana perpustakaan melibatkan individu/kelompok masyarakat dalam melaksanakan program kerjanya. Di SMAN 7 Berau, dilakukan pelatihan membatik bagi siswa dan masyarakat yang harapannya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan penjualan kerajinan batik tulis. Sedangkan, di Kampung Pegat Bukur, mereka membangun sekolah alam dengan fasilitas rekreasi, outbond yang dapat dinikmati siswa dan warga untuk belajar dimana di dalamya terdapat pojok literasi, sehingga dapat membaca dengan nyaman di alam terbuka,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Paser, H. M. Yusuf Sumako, mengharapkan, di masa globalisasi ini sumber daya manusia dituntut untuk tidak tertinggal di era digital.
“Dengan mewujudkan kaum millennial yang lebih dekat dengan dunia digital, Pemerintah Kabupaten Paser melakukan transformasi pada perpustakaan daerah dengan membangun studio mini untuk
memutarkan film – film dokumenter, dan membangun kafe literasi yang dibuka selama 24 jam untuk menarik lebih banyak lagi pengunjung perpustakaan,” tuturnya.
Sebagai hasil kunjungan ini, Pemkab Berau bersama Pemkab Paser bekerja sama untuk mewujudkan terobosan lain dengan mewajibkan para siswa sekolah untuk mengadakan kunjungan ke perpustakaan serta mewajibkan setiap ASN untuk menyumbangkan sebuah buku ke perpustakaan daerah.
“Saling bertukar informasi dan memberi motivasi adalah agenda utama dalam pertemuan ini sehingga Kabupaten Berau pun dapat belajar lebih banyak apa yang belum dilakukan yang sekiranya akan dapat lebih memajukan Perpustakaan di Kabupaten Berau,” pungkas Plt. Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Berau, M. Hendratno (hms).
