• Kamis, 28 Maret 2024

Berantas Stunting, Pemkab Berau Bentuk Tim Percepatan Dan Launching AKU KB

BERAU, Lensaku – Menindaklanjuti tingginya kasus stunting di Kabupaten Berau, pemerintah daerah terus berupaya mengarahkan seluruh stake holder untuk memberikan sosialisasi kepada ibu hamil dan balita.

Upaya tersebut direalisasikan dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sekaligus launching Aksi Kunjungan Rumah Pergerakan dan Pelayanan KB (AKU KB) pada Rabu (01/12/2021).

Kegiatan yang diadakan di Gedung Diskominfo Berau, Jalan APT. Pranoto, Kelurahan Karang Ambon, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Bupati Berau Hj. Sri Juniarsih, MAS dan turut dihadiri oleh Asisten 1 Setda Berau Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, M. Hendratno; Kepala Dinas Kesehatan, Iswahyudi; Plt. Kepala DPPKBPPPA, Dahniar Ratnawati; dan Kepala DPMK, Ilyas Natsir.

Dalam sambutannya, Bupati Berau menerangkan, tim percepatan yang dibentuk ini akan ditugaskan untuk mendampingi ibu hamil, mendampingi bayi dan balita usia 0-6 tahun, memaksimalkan Posyandu, dan memaksimalkan PAUD.

“Angka kasus stunting di Kabupaten Berau mencapai 18,80 %, sementara untuk wilayah Kalimantan Timur sendiri, Kabupaten Berau menyentuh 21 %, artinya ini menjadi perhatian bagi seluruh stake holder untuk bisa bersama-sama menurunkan angka tersebut dengan melibatkan OPD terkait, camat, lurah, kepala puskesmas, dan perawat agar bisa memberikan pendampingan kepada mereka yang perlu diperhatikan berdasarkan ciri-ciri stunting itu tadi,” terangnya.

Sementara itu, mengenai Aksi Kunjungan Rumah Pergerakan dan Pelayanan KB (AKU KB), Bupati Berau menugaskan untuk memaksimalkan pendampingan yang dilakukan oleh TPPS ini. Menurutnya, pendampingan terhadap ibu hamil dan juga balita perlu disosialisasikan lebih lanjut.

“Pencegahan dini terhadap meningkatnya kembali angka stunting ini dapat terus digencarkan di setiap kecamatan. Saya berharap tentunya langkah ini dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Berau,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan, Iswahyudi, sangat menyambut baik pembentukan TPPS dan launching AKU KB. ia mengatakan, pencegahan kasus stunting selain dari gizi juga diperlukan pendampingan, bahkan sejak masih anak – anak.

“Ini tergantung pertumbuhan generasi ke depannya, karena usia 0-6 tahun untuk itu adalah masa-masa keemasan, apabila sudah di atas itu, maka sudah tidak bisa lagi untuk dilakukan pencegahan Stunting. Oleh karena itu, kembali lagi dari Ibu Hamil yang juga mulai menjaga kebutuhan-kebutuhan gizi pada bayinya, bahkan sedini mungkin harus dilakukan,” pungkasnya. (Chr).

Read Previous

Dinas Pertanahan Berau Gelar Sosialisasi Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang

Read Next

Bupati Berau Resmikan Pemasangan WiFi Gratis Di Perpustakaan Taman Sanggam

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular