BERAU, Lensaku – Sebanyak 200 ribu jiwa lebih penduduk Kabupaten Berau tidak terlepas dari pluralisme, baik itu suku, agama, ras, dan antar golongan. Keanekaragaman yang turut menjadikan Bumi Batiwakkal sebagai wilayah yang kaya akan budaya dan kearifan lokal.
Hal itu membuat Bupati Berau, Hj. Sri Juniarsih, MAS. mensyukuri adanya ragam perbedaan yang ada di Bumi Batiwakkal. Dirinya, saat memberikan sambutan peresmian Gedung Sekretariat Paguyuban Pasundan di Kampung Sei Babanir Bangun, Sambaliung, Berau, Kalimantan Timur pada Kamis (16/12/2021), menggaungkan kerukunan antar suku yang saling menghargai dan menghormati segala perbedaan.
“Seperti semboyan negara kita, Bhineka Tunggal Ika, walaupun kita berbeda latar belakang suku, kita tetap satu. Walaupun kita berbeda agama, ras, golongan, dan latar belakang, kita tetap bersaudara,” imbuh Bupati.
Dikatakan Bupati, seluruh stake holder, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuka agama, diimbau untuk terus menyuarakan perdamaian antar sesama suku dan agama. Melalui konsep itu, masyarakat tidak akan mudah diprovokasi dengan informasi-informasi palsu yang menimbulkan konflik.
Salah satunya, dimulai dari lingkup paguyuban masyarakat. Dengan adanya paguyuban, Bupati Berau berharap nilai-nilai toleransi serta menghargai perbedaan dapat digaungkan, sehingga menciptakan rasa memiliki daerah satu sama lain.
“Kabupaten Berau ini beragam, saya berharap lingkungan paguyuban, baik itu dari suku manapun, sama-sama kita memiliki Kabupaten Berau. Hindari provokasi-provokasi yang membuat kita terpecah belah,” tegas Bupati.
Sebelumnya, Kabupaten Berau diketahui pernah terjadi konflik antar suku. Berkaca dari peristiwa tersebut, Pemkab Berau terus menyuarakan perdamaian dan persaudaraan antar suku ditengah pluralisme Kabupaten Berau.
“Adanya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) salah satunya, yang merupakan langkah kita untuk mencegah konflik. Selain itu, melalui lingkungan ormas saya berharap untuk suarakan anti konflik. Mari sama-sama kita jaga Kabupaten Berau, kita hargai segala macam perbedaan, baik suku, agama, ras, dan antar golongan,” pungkas Bupati.(Chr).