BERAU, Lensaku – Kepulauan Maratua menjadi salah satu destinasi bahari unggulan yang tidak hanya di Kalimantan Timur, tapi juga di Indonesia. Keindahan alam dengan spot diving yang memiliki daya tarik tersendiri menjadikan daerah ini banyak dikunjungi oleh wisatawan, utamanya minat khusus para pecinta selam (diving).
Menteri Pariwisata dan Kreatif RI, Sandiaga Uno, mengungkapkan Maratua merupakan objek wisata ikonik dan telah ditetapkan sebagai opsi untuk G20, untuk wisata khusus, yaitu diving. spot selam di pulau bahari yang juga pulau terdepan di perairan Indonesia ini menjadi yang ikut dipromosikan Kemenparekraf melalui direktorat jenderal pemasaran pariwisata.
“Maratua ini destinasi wisata ikonik dan sebagai opsi G20, untuk wisata khusus yaitu diving,” ungkapnya, dalam pertemuan kolaboraksi bersama Wakil Bupati Berau, Gamalis di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Kamis (16/12/2021).
Wakil Bupati Berau, Gamalis, menyebutkan Maratua menjadi salah satu wisata unggulan dengan keindahan pantai dan pesona bawah laut. Bahkan salah satu spot selam, yakni baracuda chanel menjadi tujuan pecinta selam dunia karena hanya ada di bawah laut maratua.
Pulau wisata ini juga telah memiliki bandara udara dan fasilitas tempat menginap mulai homestay hingga resort dengan layanan kelas dunia. Gelaran G20 dan menjadi Maratua sebagai opso kunjungan tentu menjadi peluang bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Berau membangkitkan pariwisata Bumi Batiwakkal.
“Tentu ini kita sambut baik, Berau terus bersiap menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara menikmati keindahan alam, budaya dan ekonomi kreatif yang ada,” ucapnya.
Tidak hanya kepulauan, Berau juga memiliki destinasi wisata unggulan yang terbentang dari pesisir hingga pedalaman dengan ciri khas masing masing. Potensi wisata ini menurut Wabup Gamalis akan menjadi daya tarik bagi wisatawan dari berbagai negara, termasuk negara yang tergabung di G20 yang akan bertemu di Indonesia.
“Kita akan terus promosikan potensi wisata Berau sebagai salah satu daerah penyangga IKN (ibukota negara baru) di Kaltim,” pungkasnya. (Hms/Chr)