BERAU, LENSAKU – Beberapa waktu lalu Wakil Bupati Berau, Gamalis didampingi oleh Asisten II Setkab Berau, Agus Wahyudi meninjau dermaga teratai yang terletak di Jl. Pulau Derawan.
Dermaga bongkar muat yang biasanya menjadi tempat kapal bercat putih bersandar itu dinilai sudah tidak layak. Dengan jumlah 11 kapal yang biasanya bersender di dermaga itu dinilai sisi lokasi ataupun fisik pelabuhannya sudah tidak memadai.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, asisten II Setkab Berau, Agus Wahyudi menerangkan, belum ada alternatif kapal-kapal dari Sulawesi itu untuk bersandar.
“Kita masih lakukan disana sambil menunggu pembangunan pelabuhan di mantaritip selesai,“ jelasnya, Rabu (11/5).
Untuk mempertahankan eksistensinya, diakui Agus, perawatan ringan terus selalu dilakukan. Tetapi, untuk perawatan berat dikatakan dirinya belum bisa direalisasikan.
“Yang jelas kita masih pertahankan eksistensinya, tetapi dengan perawatan yang ringan saja. Untuk merubahnya secara total tidak memungkinkan disitu lokasinya,“ ungkapnya.
Terkait dengan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Agus menuturkan, untuk biaya sender kapal sebesar Rp 400 rupiah dikalikan kapasitas GT dan dikalikan juga dengan harinya.
“Tetapi saya rasa nilai tersebut masih rendah, itu harus ditinjau kembali. Tetapi dengan catatan untuk meningkatkan harganya harus juga ada pelayanan yang kita berikan secara maksimal,“ imbuhnya. (Dez)
