• Kamis, 18 April 2024

HUT Kelurahan Sambaliung Ke-20 Tahun Sukses Wujudkan “Nusantara Kecil”

BERAU, LENSAKU – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kelurahan Sambaliung sukses digelar. Tak hanya masyarakat Sambaliung saja yang merasakan, momentum itu juga ikut dirasakan oleh beragam suku dan budaya bak “Nusantara Kecil” di Kelurahan yang berusia 20 tahun itu.

Lurah Sambaliung, Didi Mulyadi mengatakan, pada serangkaian acara menampilkan berbagai jenis perlombaan, mulai dari Lomba Perahu Panjang, Lomba Karaoke, hingga Lomba Sepak Bola Antar RT yang turut mengikutsertakan masyarakat suku lain. Dirinya pun mengaku bersyukur budaya yang disuguhkan pada acara tersebut dapat diterima oleh setiap masyarakat.

“Kami mengapresiasi antusias masyarakat. Dikarenakan tidak hanya masyarakat asli Sambaliung saja. Bahkan, masyarakat dari luar daerah yang kini sudah menetap dan berdomisili di Sambaliung bisa ikut merayakan dan menerima budaya asli daerah ini,” ujarnya, Senin (20/6).

Dirinya juga menambahkan, dalam acara Lomba Perahu Panjang, sebagaimana merupakan asli budaya khas Sambaliung, nyatanya dimeriahkan juga oleh masyarakat dari suku lain atau pendatang yang sudah berdomisili di kelurahan itu. Bagaikan “Nusantara Kecil”, hari jadi kelurahan ini sukses membuktikan keanekaragam latar belakang masyarakat yang kompak dan solid.

Bahkan, setelah enam hari penuh dilaksanakan, rangkaian peringatan HUT Kelurahan Sambaliung ke-20 turut menampilkan budaya asli Jawa Timur, yakni Kuda Lumping yang dipertunjukkan oleh pengurus Turonggo Sanggar Budaya Arema Kabupaten Berau tepat di depan halaman Keraton Sambaliung pada Minggu (19/6) kemarin.

Fenny Alvionita Dini, selaku penggagas acara Kuda Lumping di puncak HUT Sambaliung itu mengaku puas dengan penampilan pengurus sanggar budaya itu. Dirinya berkata tujuan digelarnya acara itu agar hari jadi itu juga dirasakan oleh masyarakat paguyuban Tanah Jawa.

“Karena saya meyakini Kelurahan Sambaliung adalah milik kami bersama. Milik masyarakat dimana kami tidak memandang apapun latar belakangnya dan tanah asalnya,” ucapnya.

Pada kesempatan itu pun, pengurus Turonggo Sanggar Budaya Arema Kabupaten Berau, Nyadarianto, menyambut baik serta turut merasakan euforia hari jadi kelurahan itu. Pria asal Kota Malang, Jawa Timur itupun mengatakan, suatu kebanggaan dapat menyuguhkan pagelaran Kuda Lumping dalam acara itu.

“Kami sangat bangga kepada pengkat aparatur Kelurahan Sambaliung dan Pemangku Adat Kesultanan Sambaliung yang telah memberikan kami kesempatan untuk melestarikan serta memperkenalkan budaya asli daerah kami kepada masyarakat Sambaliung hingga Kabupaten Berau,” ungkapnya.

Penampilan pagelaran budaya itu rupanya mendapat respon baik dari Sultan Sambaliung, Datu Amir. Dirinya mengaku puas dengan penampilan bubuhan aremania itu. Di sisi lain, mengingat keberagaman suku di Sambaliung, sang pemangku adat Kesultanan Sambaliung itu berucap, melalui momen hari jadi Sambaliung ini bukan hanya sebagai aksi untuk memperkenalkan Tepian PKL Basuli saja, tetapi juga ditargetkan untuk menjaga keberagaman di kelurahan itu.

“Mereka semua, baik yang berbeda suku, ras, dan agama yang sudah menetap dan berdomisili di Sambaliung ini adalah anak-anak saya. Saya berharap hari jadi ini semua dapat saling menghormati dan gotong – royong bangun daerah kami. Bahkan, saat perayaan ini kembali digelar agar lebih meriah lagi dengan menunjukan identitas daerah kami,” pungkasnya. (*/CTN)

Read Previous

Rakor Bidang Organisasi Se-Kalimantan Timur di Pulau Derawan, Ini Yang Dibahas!

Read Next

Kabareskrim Polri Beri Bantuan ke Rahmatullah, Murid SD yang Menulis Surat Untuk Kapolri

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular