TANJUNG SELOR – Mengangkat tema “Kaltara Hebat, Berdaya Saing”, setelah beberapa waktu sempat terhenti, program Respons Kaltara kembali digelar Selasa (21/04). Berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya, pada edisi khusus dengan memanfatkan momen HUT ke-7 Provinsi Kaltara ini, dilakukan secara virtual.
Menghadirkan nara sumber Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, acara interaktif Respons Kaltara kali ini dikoneksikan melalui video conference. Turut hadir mengikuti lewat online, Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris, Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kaltara Yufrizal, sejumlah pimpinan media, serta para kepala OPD di lingkup Pemprov Kaltara.
Dalam acara yang juga disiarkan langsung di seluruh media sosial resmi milik Pemprov Kaltara itu, banyak mengupas terkait capaian pembangunan sejak 7 tahun berdirinya provinsi termuda di Tanah Air ini.
Mengawali uraiannya, Gubernur membeberkan awal berdirinya Kaltara. Provinsi Kaltara yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2012, resmi berdiri pada tanggal 22 April 2013. Yaitu semenjak diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) saat itu, Gamawan Fauzi, atas nama Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
Dikatakan, bersamaan dengan berdirinya Kaltara, dirinya juga dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Kaltara. “Dengan tidak memiliki apa-apa. Langkah pertama yang harus saya lakukan saat itu adalah membentuk perangkat daerah. Dilihat sederhana memang. Tapi itu tidak mudah, karena ini yang menjadi dasar dalam kita menjalankan pemerintahan daerah. Dan alhamdulillah, meski tidak memiliki apa-apa, waktu itu perangkat daerah bisa dibentuk,” kata Irianto.
Dengan perangkat yang telah dibentuk, Irianto akhirnya memulai jalannya pemerintah provinsi Kaltara. Dengan membawa moto ‘sekarang di belakang, kelak menjadi yang terdepan’.
Spirit yang diusung itu pun berbuah hasil. Terbukti setelah berjalan 7 tahun, Kaltara telah menunjukkan eksistensinya sebagai provinsi termuda yang bisa sejajar dengan provinsi lain. Bahkan dalam beberapa hal bisa melampaui. Berbagai prestasi telah diraih. Seiring dengan itu, hasil pembangunan juga telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kaltara.
Di samping membangun sarana infrastruktur, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat, melalui komunikasi dan koordinasi yang intens dilakukannya, Irianto dan jajarannya juga terus memperkuat kualitas sumber daya manusia di Kaltara. “Yang cukup sulit kita lakukan pada awal-awal berdirinya Kaltara adalah mengubah mindset atau pola pikir masyarakat Kaltara. Namun alhamdulillah, seiring dengan program-program yang kita laksanakan, masyarakat Kaltara semakin berkembang. Dan sekarang sudah semakin maju,” ujarnya.
Di antara program-program yang sedang digalakkan Pemprov Kaltara, dikatakan Gubernur salah satunya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi. Pemprov Kaltara pun membuat rencana pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI), yang terintegrasi dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Hal ini pula yang menjadi pertanyaan salah satu media dalam respons Kaltara secara virtual kemarin. Gubernur menegaskan pembangunan KIPI dan PLTA terus berproses. Meski sedikit terkendala saat ini, dengan adanya pandemi Covid-19.
“Pembangunan KIPI progresnya sudah sampai pada study kelayakan, izin investor, bahkan ada yang sudah datang para calon investor yang tinjau lokasi. Namun perlu dipahami oleh semua, bahwa program ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Ini rencana untuk jangka panjang. Jadi bukan program instant. Termasuk dalam pembangunan PLTA. Saya contohkan di China, juga di Malaysia. Mereka membangun PLTA yang direncanakan sejak puluhan tahun sebelumnya,” sebut Irianto.
Di KIPI juga, ungkapnya, sudah banyak calon pemodal besar yang menyatakan minatnya berinvestasi di Kaltara. Mulai dari perusahaan dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti dari China, Korea Selatan, Kanada dan negara lainnya. “Investasi sangat penting. Makanya investasi menjadi salah satu yang kita dorong percepatannya. Dalam teori ekonomi, investasi, engine of growth. Investasi adalah mesin pertumbuhan,” tandasnya.
Dengan adanya KIPI, selain menumbuhkan investasi, menurut Irianto, juga untuk membuka kesempatan kerja di Kaltara. Di mana kesempatasn kerja juga tergantung pada investasi. “Soal kesempatan kerja. Kesempatan kerja ditentukan oleh investasi. Jika tidak ada investasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi. Kalau tidak ada pertumbuhan ekonomi, tidak terbuka kesempatan kerja. Dan kalau tidak ada kesempatan kerja akan kemiskinan akan tumbuh,” terangnya.
Senada dengan Gubernur, dukungan tumbuhnya investasi dan progress pembangunan disampaikan oleh Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris. Dirinya menegaskan, Dewan siap mengawal jalannya pembangunan dan upaya Pemprov dalam memajukan Kaltara.
“Kami apresiasi dengan apa yang telah dilakukan Pemprov Kaltara selama ini. Dan berharap ke depan akan terus semakin maju. Kita dari Dewan siap mendukung,” tandasnya. (humas)