TANJUNG SELOR – Upaya menangani masyarakat yang terdampak Covid-19 menjadi perhatian serius pemerintah. Dari sejumlah bantuan yang terus dikucurkan, pemerintah juga menyiapkan dapur umum untuk membantu masyarakat yang membutuhkan makanan.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan dapur umum yang dikelola Tagana saat ini sudah beroperasi sejak Jumat (1/5) lalu. Diyakini dapur umum ini dapat membantu masyarakat, khususnya yang keadaan ekonominya menengah ke bawah karena terdampak Covid-19.
“Kita khususnya kepada masyarakat, dan disediakan secara gratis. Ini merupakan kerja sama antara pemerintah bersama Polda Kaltara serta Korem 092/Maharajalila,” kata Gubernur didampingi Kadis Sosial Kaltara, Heri Rudiono saat meninjau kesiapan dapur umum, Sabtu (2/5) lalu.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, dalam sehari dapur umum ini akan memproduksi 150 porsi untuk dibagikan ke masyarakat. Teknis pembagiannya akan diantarkan langsung ke rumah masyarakat yang membutuhkan, berdasarkan data dari Dinas Sosial maupun permintaan warga. “Kita upayakan kepada warga yang kurang mampu, tapi jika ada permintaan dari masyarakat, silakan datang ke area Markas Kodim 0903 Tanjung Selor,” jelasnya.
Gubernur juga menginstruksikan agar dapur umum juga diterapkan di daerah lainnya. “Saya minta ini harus ada di semua kabupaten/kota, saya minta Kadinsos Kaltara agar segera berkoordinasi dengan daerah lain,” tegas Irianto.
Kepala Dinsos Kaltara, Heri Rudiono menjelaskan, selain di Ibukota Kaltara, akan menyusul penyiapan dapur umum di daerah lainnya. Untuk diketahui, kesiapan dapur umum di Kota Tarakan akan memproduksi makanan sebanyak 200 porsi dalam sehari. Sedangkan Kabupaten Nunukan sebanyak 150 porsi per hari. Untuk Kabupaten Tana Tidung dan Malinau, Dinsos Provinsi Kaltara akan berkoordinasi lebih lanjut dengan instansi setempat mengenai kebutuhan dapur umum. “Kalau untuk Tarakan, dan Nunukan sudah kita siapkan. KTT dan Malinau masih kita komunikasikan, apakah di sana membutuhkan penyiapan dapur umum,” tuntas Heri.
RAPAT VIRTUAL
Sebelumnya, Gubernur juga telah menggelar rapat virtual dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Gedung Gadis, Pemprov Kaltara. Dalam rapat tersebut Gubernur menyampaikan sejumlah laporan mengenai kondisi terkini perkembangan Covid-19 di Kaltara.
Salah satu komitmennya alokasi refocussing anggaran yang cukup besar, dengan tiga fokus penanganan. “Meski Kaltara sebagai provinsi baru, dengan fiskal keuangan yang sangat kecil, Alhamdulillah kita mengalokasikan cukup besar. Yaitu sebesar Rp 109 miliar meliputi kesehatan yang menempati porsi terbesar (60 persen), kemudian jaring pengaman sosial, serta alokasi anggaran untuk pemulihan ekonomi,” jelas Gubernur.
Selanjutnya yang disampaikan Gubernur adalah mengenai rencana uji swab Covid-19 secara mandiri. Yaitu dengan memanfaatkan alat tes cepat molekuler (TCM) yang ada di RSUD milik provinsi di Kota Tarakan.
“Oleh provinsi sudah kita alokasikan anggaran Rp 3,3 miliar untuk pengadaan alat pendukung. Dan Alhamdulillah, tadi langsung direspons oleh Pak Doni, selaku Ketua Gugus Tugas, yang kebetulan juga ada dari Kementerian Kesehatan ikut rapat virtual ini,” papar Gubernur.
Tidak hanya itu, keinginan Pemprov Kaltara agar bisa melakukan uji sampel swab dengan RT-PCR juga mendapatkan prioritas perhatian. Ia optimistis, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan menindaklanjutinya. “Ini penting, karena selama ini sering terkendala dengan lamanya menunggu hasil swab. Apalagi dengan kondisi seperti sekarang, di mana penerbangan sangat dibatasi. Dengan cepat menerima hasil swab, bisa cepat melakukan penanganan, seperti tracking dan lainnya,” pungkas Gubernur.(humas)