• Kamis, 5 Desember 2024

Kaltara Rumah Kita, Sebuah Buku Terbaru Yansen TP

MALINAU, lensaku.ID – Bupati Malinau Yansen TP merupakan seorang penulis yang produktif. Baru-baru ini, dia menerbitkan buku keenamnya dengan judul Kaltara Rumah Kita. Buku itu dirilis di Kafe Tubu, Kabupaten Malinau, pada Sabtu 8 Agustus 2020.

Dengan karakter Kabupaten Malinau yang didominasi kawasan konservasi, Yansen bisa mengolahnya untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan yang dilakukannya lebih menekankan pada pembangunan sumber daya manusia yang tetap menjaga kelestarian alam.

Pembangunan sejahtera perbatasannya dan Gerakan Desa Membangun (GERDERMA) merupakan program Yansen membangun Malinau. Program-program itu mampu meningkatan ekonomi masyarakat pedesaan melalui hasil produksi perkebunan, pertanian, dan peternakan.

Kaltara Rumah Kita, menurut Yansen, merupakan refleksinya sebagai salahsatu pelaku pembentukan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). “saya merasakan betul seperti apa gairah semangat orang dalam membentuk Kaltara ini. Banyak orang berkorban tanpa mengenal lelah bahkan harta benda, lalu berjalan,” katanya.

Rumah, lanjut Yansen, adalah tempat tinggal kita sebagai manusia yang beradab dan berbudaya. Setiap orang mengidamkan tempat tinggal yang nyaman, aman, damai, mendapat kasih sayang, penuh dengan berkat, dan kelimpahan. Pertama-tama, rumah bukanlah soal seberapa luas dan mahal bangunannya dan terletak di kawasan mana. Akan tetapi, rumah berkenaan dengan seberapa nyaman dan aman kita tinggal di dalamnya.

“Begitulah yang saya bayangkan. Kaltara adalah “Rumah Kita Bersama”. Setiap orang yang ada, dan berada dalam rumah bersama ini, terikat dalam ikatan keluarga yang menghidupi norma. Lalu nilai-nilai, adat istiadat, kebiasaan, perilaku, dan tujuan bersama, yakni hidup rukun dan damai untuk mencapai kesempurnaan,” katanya.

Rekor MURI

Adapun beberapa buku karya Yansen TP antara laian Revolusi dari Desa: Saatnya dalam Pembangunan Percaya Sepenuhnya kepada Rakyat, 2014, PT. Elex Media Komputindo. Lalu RevolusiI RT: Tiga Pilar Gerdema Strategi Revolusioner, 2017, Elex Media Komputindo, yang mengorientasikan pembangunan komunitas. Serta Buku Dayak Lundayeh Idi Lun Bawang: Budaya Serumpun di Dataran Tinggi Borneo, 2018, Lembaga Literasi Dayak.

Kemudian Buku Hidup Bersama Allah Jadi Produktif, 2020, Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia) yang telah memecahkan rekor dengan jumlah penulis terbanyak sebanyak 31 orang dalam satu keluarga. Rekor ini telah tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).***

Read Previous

BPBD Kaltara Pantau Kesiapan Sekolah Hadapi AKB

Read Next

BMH Kaltara Luncurkan Program Sedekah Beras, Bantu Para Santri Dhuafa

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!