Lensaku.ID – Setiap kali terjadi kecelakaan pesawat selain mengevakuasi korban, tim penyelamat pasti juga mencari Black Box. Apa itu? Bagaimana cara kerjanya sehingga sangat penting dicari? Simak penjelasan berikut.
Black Box merupakan komponen perekaman data penerbangan dalam sebuah pesawat terbang. Data penerbangan yang termuat di dalamnya berisikan informasi bagaimana sebuah pesawat dijalankan oleh pilot, berisi juga komunikasi antara pilot dengan markas utama dan lain sebagainya.
Pendek kata, seperti dirilis Suara.com Black Box adalah hard drive yang berfungsi untuk merekam semua riwayat suatu penerbangan. Cara kerjanya mirip dengan hard drive komputer yang juga menyimpan seluruh riwayat penggunaan komputer. Lebih rinci lagi, berikut cara kerjanya.
Si kotak hitam ini menyimpan data yang sangat penting untuk melihat riwayat penerbangan pesawat. Ketika perangkat ini dari pesawat yang hancur ditemukan, black box akan dibawa ke laboratorium.
Kemudian, petugas di laboratorium akan mengunduh data di dalamnya. Orang-orang yang sudah terlatih dengan cara kerjanya dapat merekonstruksi ulang peristiwa yang terjadi selama penerbangan. Proses ini butuh waktu, bisa mingguan sampai bulanan.
Lalu kenapa bisa melakukan cara kerja yang canggih seperti itu? Karena dirancang dengan komponen khusus seperti di bawah ini.
Komponen
Perangkat penting pada pesawat ini terdiri dari dua bagian:
- Flight Data Recorder (FDR)
- Cookpit Voice Recorder (CVR)
FDR berisi rekaman kecepatan, percepatan vertikal, aliran bahan bakar, dan ketinggian. CVR berisi rekaman pembicaraan yang terjadi selama di kokpit selama penerbangan.
Rancangan
Si kotak hitam ini dirancang mampu menahan kecelakaan tanpa mengalami kerusakan. Bahannya dirancang mampu menahan benturan dinding beton dengan kecepatan 750 kilometer per jam.
Perangkat yang baik juga harus dapat menahan beban statis 2,25 ton setidaknya selama lima menit, suhu maksimum 1.100 derajat Celsius selama satu jam, dan tekanan air di kedalaman 6.000 meter. Jika terjadi pesawar jatuh ke laut, black box akan mengirimkan sinyal. Perangkat itu otomatis memancarkan sinyal saat bersentuhan dengan air.
Sinyal tersebut dapat ditangkap dalam radius sekitar dua kilometer (1,2 mil). Dengan jarak sesingkat itu, lokasi bangkai kapal seharusnya sudah temukan.
Perangkat
Black Box dilengkapi dengan Underwater Locator Beacon (ULB). Perangkat tersebut aktif ketika ia bersentuhan dengan air. Perangkat bisa mengirim sinyal dari kedalaman 14.000 kaki. Dari sini, petugas juga dapat memperkirakan titik di mana pesawat meledak.
Demikian uraian singkat mengenai cara kerjanya. Benda ini dapat membantu kita menemukan titik terang apa yang sebenarnya terjadi di balik kecelakaan sebuah pesawat, seperti yang terjadi pada maskapai Sriwijaya Air SJ-182 baru-baru ini.