• Jumat, 22 November 2024

Kementerian Agama Kembangkan Madrasah Digital

Lensaku.ID – Kementerian Agama mulai mengembangkan madrasah digital sebagai upaya mengoptimalkan pembelajaran dalam jaringan (daring), terutama selama pandemi COVID-19. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag Muhammad Zain mengatakan guna mendukung program ini dilakukan pelatihan untuk guru dengan mengoptimalkan media televisi berbasis android.

Pilot projek tahun ini sudah mulai dilakukan. Kementerian Agama telah mencoba melakukan pelatihan untuk guru MTsN 41 Jakarta Al Azhar Asy-Syarif,” terang M Zain, di Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Menurutnya, madrasah digital yang dikembangkan adalah madrasah yang menyelenggarakan pengelolaan pendidikan menggunakan aplikasi digital. Dalam konsep tersebut, perangkat digital bukanlah tujuan, melainkan alat bantu penunjang efektifitas dan efisiensi.

Salah satu caranya, kata M Zain, adalah dengan melakukan connektivitas melalui HP, Laptop dengan TV Android menggunakan aplikasi AppMirror (Android dan Laptop), screen mirroring (phone/ipad), google home dan chrome cast.

“Ini bagian upaya kami mendukung dan menerjemahkan program digitalisasi madrasah yang dicanangkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam,” tutur Zain.

Pihaknya dikatakan Zain selama ini terus mendorong pentingnya digital culture, budaya digital bagi peningkatan kualitas pembelajaran bagi guru-guru madrasah.

Dengan pendekatan ini, lanjutnya, selama pandemi, guru bisa mengajar di kelas, sementara siswa tetap dari rumah. Penggunaan sarana televisi memungkinkan siswa dapat melihat suasana kelas secara lebih luas. Hal itu diharapkan dapat mengurangi kerinduan mereka terhadap ruang belajar di madrasah.

“Ini juga sejalan dengan arahan Menko PMK, agar guru mengajar di sekolah, siswa tetap belajar dari rumah,” serunya.

Kenapa MTsN 41 Al Azhar Asy Syarif yang dipilih sebagai piloting? Zain menjelaskan karena model madrasah digital ini juga akan dimanfaatkan dalam pembelajaran daring dengan narasumber dari Al Azhar, Kairo.

“Kami harap pendekatan ini efektif. Nantinya, setelah pandemi usai, sarana pembelajaran yang ada tetap bisa digunakan. Jika kondisi sudah normal, para siswa bisa belajar dari sekolah, guru bisa dari lokasi mana saja,” tandasnya.

Read Previous

Gubernur Zainal Akan Fokus Pada Tiga Proyek Prioritas

Read Next

[Cek Fakta] Memakai Masker Setahun Bisa Kanker

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!