• Jumat, 22 November 2024

Sinergi Gerakan Pemuda dan Buruh dalam Memperingati Hari Buruh

BERAU, Lensaku.ID – Momentum Hari Buruh 1 Mei merupakan salah satu titik pembaharuan yang kita yakini sebagai waktu yang tepat untuk mengevaluasi dan menyusun kembali strategi perjuangan pemenuhan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan.

Dalam sejarah Indonesia, peran para pemuda tak pernah terlepas dari tanggung jawab untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja negara dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Mulai dari 1908 sejak berdirinya Boedi Oetomo, yang kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, ada kegelisahan yang dirasakan oleh kaum muda intelektual hasil dari refleksi nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia yang saat itu belum bahkan jauh dari sempurna.

20 tahun setelahnya, yakni tahun 1945 Indonesia berdiri gagah di panggung dunia melantangkan suara untuk memproklamasikan kemenangan nya atas kolonialisme melalui bait-bait kemerdekaan yang juga tak lepas dari pengaruh kaum muda yang menculik dan mendesak Bung Karno untuk merebut waktu pengumuman kemerdekaan dengan sesegera mungkin.

20 tahun setelahnya, tepatnya tahun 1965, koreksi kembali dilakukan dengan melengserkan Orde Lama lalu akhirnya Orde Baru pun terevaluasi dan kembali dilengserkan melalui momentum reformasi tahun 1998.

Fenomena sejarah Indonesia ini merupakan hasil kegelisahan pemuda dan rakyat yang terkonsolidasi dalam sebuah cita-cita kemerdekaan yang belum usai.

Kesamaan nilai-nilai antara Pemuda dan Buruh ini lah yang menjadi benang merah jalan panjang perjuangan.

Ada cita-cita yang belum sampai, ada perjalanan yang belum usai, ada janji-janji yang belum tunai. Itulah mengapa kantung-kantung konsolidasi harus terus disemai, agar tujuan kita untuk merdeka benar-benar tercapai.

Beragam problematika ketenagakerjaan yang ada di sekitar kita, harus segera dicarikan alternatif solusinya.

Misalnya berkaitan dengan penerapan Pasal 20 Perda Kab. Berau No. 8 tahun 2018 tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal dimana disana ada ketentuan penyerapan tenaga kerja lokal sejumlah minimal 80% sudah kah benar-benar terealisasi ?

Juga pada Pasal 31 pada Perda yang sama berkaitan dengan Perjanjian Kerja dengan Waktu Tertentu yang masih terindikasi adanya ketidakpastian nasib dari para pekerja yang ada ditambah lagi dengan situasi pandemi yang belum usai. Tentu hal-hal ini perlu perhatian khusus dari kita semua khususnya dari pemerintah agar masyarakat Berau kita tidak dirugikan.

Metode-metode gerakan jalanan bisa menjadi salah satu opsi yang bisa dan rutin diterapkan, namun gerakan-gerakan intelektual jangan sampai terlupakan. Dialog-dialog harus diutamakan hingga tercapainya mufakat sebagaimana ketentuan yang telah diatur pada pasal 49 Perda No. 8 tahun 2018.

Advokasi issue seputar dunia perburuhan, harus terus disemarakkan di ruang-ruang publik agar masyarakat paham bahwa ini adalah keresahan bersama. Ketika kita lalai dan abai, maka bersiaplah rakyat jualah yang menjadi korban kebijakan-kebijakan yang tak pro terhadap kesejahteraan masyarakat.

Advokasi litigasi harus kita bumikan kembali, mendalami peraturan-peraturan yang telah ditetapkan agar masyarakat benar-benar paham apa hak-hak yang harus diperoleh selain kewajiban-kewajiban yang telah ditoreh.

Tidak boleh lagi ada seharusnya kebijakan yang otoriter terhadap buruh dan pemuda, kita telah merdeka dari sistem kolonialisme penjajah dan otoritarianisme diktator yang serakah.

Pemerintah daerah hingga pusat harus peka terhadap suara-suara lirih para pekerja yang mempertahankan dan memperjuangkan haknya. Mendengar dengan hati agar dapat menggagas dan menerapkan kebijakannya dengan hati-hati.

Dalam diskusi dan dialog yang kami inisiasi hari ini dengan tema “Sinergi Gerakan Pemuda dan Buruh dalam Memperingati Hari Buruh” ini, kami berharap dapat kita jadikan wadah yang produktif untuk melahirkan gagasan-gagasan yang konstruktif.

Mengurai benang kusut persoalan ketenagakerjaan dan mencari opsi-opsi alternatif penyelesaian atas setiap problematika yang terjadi.

Selamat berdiskusi semoga dengan hadirnya dialog kali ini dapat memulai ruang-ruang diskusi edukatif lainnya di Bumi Batiwakkal yang kita cintai ini.

Selamat Hari Buruh untuk seluruh Buruh di Indonesia. Kami Pemuda Indonesia yang berhimpun di dalam KNPI akan menjadi mitra strategis dalam perjalanan panjang perjuangan ini.

Dengan ini Dialog Mayday dengan Tema “Sinergi Gerakan Pemuda dan Buruh dalam Memperingati Hari Buruh” dengan resmi saya nyatakan dibuka.

Disusun oleh
Muhamad Teguh Satria.

Read Previous

Produksi Ikan Laut Kaltara Mencapai 35 Ton

Read Next

Guru Perbatasan Harap Perhatian Khusus dari Pemerintah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!