Lensaku.ID – Jagad maya digetarkan dengan gemuruh suara netizen yang serempak mengumandangkan suara kompak dan saling bersahutan: “Ramadhan Tanpa Aqua”.
Walhasil, selama dua hari berturut-turut sepanjang 13-14 Maret, “Ramadhan Tanpa Aqua” menjadi Trending Topic di platform media sosial “X”, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai Twitter.
Bahkan pada hari pertama, saat dukungan boikot terhadap produk air minum dalam kemasan (AMDK) milik perusahaan multinasional Danone dari Prancis tersebut dimulai, “Ramadhan Tanpa Aqua” konsisten berada dalam lima besar Trending Topic (13/3).
Ini menunjukkan besarnya perhatian netizen untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina, dengan cara mengkampanyekan boikot produk yang mereka yakini terafiliasi dengang zionis Israel.
“MUI aja dah lakukan himbauan gini, jadi ayo saling support dah buat jalanin Ramadhan Tanpa Aqua,” ajak netizen bernama Sekarr via akun @sekarrlatI.
Sekarr juga menautkan poster di media sosial bertuliskan desakan MUI yang menyerukan seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak menggunakan produk terafiliasi Israel.
Pada poster yang sama juga terpampang ajakan: “Dukung saudara kita di Palestina. Sucikan bulan Ramadhan tanpa produk-produk pendukung zionis Israel.”
“Kita mah pasti setuju dengan fatwa MUI. Dah lebih memilih Ramadhan tanpa Aqua untuk mendukung saudara-saudara kita di Palestina,” tulis akun@Eriyska_.
“Invasi Israel disponsori perusahaan2 multinasional. Stop aliran dana dari perusahaan2 ini untuk menghentikan perang di Palestina. Caranya cukup Ramadhan Tanpa Aqua,” papar akun@zata_na.
Pada cuitan lain, @zata_na menautkan berita media terkait Danone, sambil menuliskan: “Saya berkomitmen Ramadhan Tanpa Aqua, karena ternyata Danone merupakan salah satu investor besar di Israel di bidang makanan dan minuman. Danone berinvestasi jutaan dollar di Israel melalui Wilk, Imagindairy, Strauss Dairies, dll.”
“Lihat nih hasil boikot produk pro z1on1s bisa menimbulkan kerugian hingga 180,48 triliun per tahun loh, jadi mari Ramadhan Tanpa Aqua yuk, mending pilih yang lain aja,” tulis akun @txtdarilaptop_, sambil tak lupa menautkan potongan berita dari Al Jazeera sebagai sumber informasi yang diambilnya.
Pada hari kedua, komentar dukungan yang menyokong Trending Topic Ramadhan Tanpa Aqua ini sudah mencapai angka 9.169 postingan netizen.
Gegap gempita dukungan masyarakat untuk melakukan boikot terhadap produk-produk yang mereka yakini terafiliasi dengan Israel ini, pastinya tak bisa dilepaskan dari Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. MUI menegaskan bahwa, “Mendukung agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung hukumnya haram.”
Seiring fatwa itu, MUI juga merekomendasikan agar umat Islam menghindari penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel atau produk yang mendukungnya.
“Umat Islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme,” seru MUI saat dikeluarkannya fatwa tersebut.
Menariknya, melalui cuitan di platform X tersebut, banyak netizen mengatakan lebih memilih brand-brand alternatif lain buatan Indonesia sendiri.
Untuk AMDK, brand Le Minerale tampak banyak disebut sebagai alternatif paling popular berdasarkan cuitan netizen. Meskipun brand nasional ini belakangan kerap diserang hoax, namun tampaknya masyarakat tak terlalu merespons.
Agaknya, keterkaitan dengan Israel menjadi faktor paling dominan dalam menentukan pilihan produk AMDK, sehingga Le Minerale yang dianggap sebagai pesaing terdekat Aqua dan merupakan brand nasional, menjadi pilihan terpopular karena diyakini tidak terkait Israel.
Fenomena ini agaknya ikut membantu mendongkrak Brand Preference konsumen terhadap produk Le Minerale di Indonesia.
Sejauh ini, netizen Indonesia cukup cerdas dalam menggali informasi produk-produk terkait Israel. Situs Bdnaash.com menjadi situs paling popular bagi warga yang ingin melakukan boikot dan mencari tahu produk-produk apa saja yang berafiliasi dengan zionis Israel.
Situs lain yang digunakan netizen untuk mencari informasi tentang produk-produk terkait Israel adalah situs BDS Movement (bdsmovement.net/get-involved/what-to-boycott) .
Ada juga aplikasi ‘No Thanks’ yang dijadikan salah satu sumber informasi oleh netizen Indonesia. Aplikasi yang baru diluncurkan pada 13 November 2023 ini mengajak masyarakat untuk melakukan boikot, dan tidak membeli produk-produk perusahaan pendukung Israel.
Berdasarkan observasi di lapangan, gencarnya ajakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel ini berimbas positif ke produk-produk buatan dalam negeri.
Pendek kata, brand-brand nasional tampak jelas kebanjiran rezeki di tengah maraknya aksi boikot masyarakat.
Setidaknya, ini ditampilkan oleh salah satu dari sekian banyak toko yang kini hanya menjual brand nasional seperti Oasis, Cleo dan Le Minerale.
“Hanya ini yang bisa kita lakukan untuk mendukung boikot, Aqua sudah tidak dijual lagi di tempat saya,” kata ibu Siti (bukan nama sebenarnya) di tokonya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur.
Jelang bulan Ramadhan, seiring makin banyaknya warga sipil Palestina tewas akibat pengeboman Israel, sikap tegas MUI pun makin diperkuat dengan dibacakannya deklarasi atau “Irsyadat Majelis Ulama Indonesia (MUI): Ramadhan Bersama Palestina, Ramadhan Membasuh Luka Palestina”, di Gedung MUI, Jakarta (10/03).
Untuk menunjukkan dukungan besar dari umat Islam, lima pimpinan ormas dan lembaga Islam yang mewakili Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Al-Washliyah, Mathla’ul Anwar, Persatuan Islam (PERSIS), dan MUI, kompak tampil bersama dan bergantian membacakan deklarasi penting tersebut.
Salah satu poin deklarasi tersebut tegas, “Menyeru umat Islam agar mulai bulan Ramadhan ini untuk tidak menggunakan lagi produk yang diproduksi oleh perusahaan yang terafiliasi dengan penjajah Israel dan pendukungnya, seperti produk kebutuhan konsumsi sahur, berbuka puasa, dan barang hantaran Lebaran (hampers) maupun produk-produk lainnya.” ***