DPRD, KALTARA, LENSAKU – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (kaltara), Komarudin mengungkapkan di tahun 2024 Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) telah menambah alokasi pupuk sebanyak 9,55 juta ton untuk para petani saat memasuki musim tanam, hal itu tertuang melalui surat Kementan RI Nomor: B-51/SR.210/M/03/2024.
“Khusus untuk alokasi petani di Kaltara sebesar 7.937 ton atau naik 105 persen dari kuota awal 3.870 ton, dengan komposisi pupuk UREA, NPK dan NPK-Formula (FK),” ungkap Komarudin, belum lama ini.
Komarudin yang juga mantan ketua KNPI Kaltara ini mengatakan, adanya penambahan alokasi pupuk di Kaltara, para petani tidak perlu khawatir akan produksi hasil panen, dan diharapkan pada masa panen berikutnya, hasil produksi bisa melimpah atau bertambah.
“Kita meyakini bahwa Pemerintah sangat memperhatikan kebutuhan masyarakatnya, kami dari DPRD akan mengawasi distribusi pupuknya,” kata Komaruddin.
“Kita harapkan Pemerintah mengalokasikan pupuk lebih merata kepada para petani yang membutuhkan,” lanjutnya.
Komarudin juga menegaskan, terkait program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait di Kaltara.
“Legislatif juga akan mendorong kepada petani di kaltara untuk menanam Kakao atau coklat, lahan di kaltara sangat cocok. Apalagi nilai ekonomis yang sangat tinggi begitu juga kopi, ke depan kaltara bisa menjadi central kakao nasional,” imbuhnya.
Ia menambahkan, para petani Milenial juga bisa dilibatkan untuk menggeluti usaha pertanian apalagi berbagai kemudahan sudah diberikan pemerintah.
“Penambahan alokasi pupuk dan kemudahan lainnya sebagai pemicu para petani dalam menaikkan hasil produksinya,” bebernya.
Komaruddin menegaskan, distribusi pupuk oleh Pemerintah harus tepat sasaran ke petani yang benar-benar membutuhkannya.
Sekedar informasi, kenaikan kuota tambahan pupuk berupa Pupuk Urea dari 1.697 ton menjadi 2.900 ton atau naik 71 persen, Pupuk NPK dari 2.092 ton menjadi 4.472 ton atau naik 114 persen, dan pupuk NPK Formula yang semula 81 ton menjadi 565 ton atau naik 598 persen. (adv/rdk)