DPRD, KALTARA, LENSAKU – Tamara Moriska, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) periode 2024-2029 hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024 akui incar posisi Komisi IV.
“Rencananya masuk di komisi IV tetapi belum pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) mungkin dalam waktu dekat ini,” kata Tamara.
Politisi muda yang berangkat dari partai Hanura ini menyampaikan bahwa komisi IV erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat yang di dalamnya membidangi juga membidangi pendidikan, kesehatan serta perlindungan perempuan dan anak.
Dalam hal ini, ia sebagai perwakilan kaum perempuan yang berhasil duduk di kursi legislatif memang akan lebih memberikan atensi terhadap perlindungan perempuan dan anak di Kaltara.
“Bagaimana nanti kedepan lebih banyak atensi khususnya di daerah perbatasan yang sering terjadi kasus pelecehan seksual,” ungkapnya.
Menurutnya, pelecehan seksual tidak hanya secara verbal namun dapat dilakukan secara non verbal. Bahkan pelecehan seksual dapat dilakukan hanya dengan tutur kata, hal ini yang kemudian perlu diberikan edukasi kepada para perempuan.
“Saya ingin perempuan lebih sadar terhadap itu, sehingga kita sebagai perempuan tidak lagi dianggap remeh di masyarakat,” tegasnya.
Selain tingginya kasus pelecehan seksual di daerah perbatasan, kasus perdagangan orang juga kerap terjadi di kawasan perbatasan.
“Kalau tidak salah baru-baru ini Kepolisian Daerah (Polda) melakukan penangkapan pengiriman tenaga kerja ilegal,” sebutnya.
Selain itu, Tamara juga melihat adanya potensi pemuda daerah perbatasan, sehingga perlu adanya kehadiran pemerintah sebagai wadah untuk menampung bakat dan minat anak-anak perbatasan.
“Dengan mengoptimalkan bakat dan minat mereka, kedepan saat mencari lapangan pekerjaan sudah tidak akan bingung mau jadi apa lagi,” tandasnya. (adv/rdk)