FLORES TIMUR, LENSAKU — Ketua Umum Bhayangkari, Ny. Juliati Sigit Prabowo, meninjau langsung proses penyaluran air bersih bagi para pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang ditempatkan di Posko Pengungsian Kobasoma, Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur. Air bersih yang sangat dibutuhkan ini disalurkan melalui kendaraan water treatment yang dioperasikan oleh Brimob Polda NTT.
Peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi, khususnya air bersih, dapat terpenuhi dengan baik. Ny. Juliati Sigit Prabowo memberikan perhatian khusus terhadap upaya pemenuhan kebutuhan ini, mengingat air bersih menjadi elemen penting bagi kesehatan para pengungsi di tengah kondisi darurat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat utama Polri, di antaranya Astamaops Kapolri Komjen. Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca, Aslog Kapolri Irjen. Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si, serta Kapusdokkes Polri Irjen. Pol. Dr. dr. Asep Hendradiana, Sp.An-TI., Subsp.T.i(K), M.Kes. Kehadiran para pejabat Polri ini menunjukkan dukungan penuh dari Bhayangkari dan Polri dalam penanganan bencana di NTT, terutama dalam memastikan para korban erupsi mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Dalam kesempatan tersebut, Ny. Juliati menyampaikan bahwa Bhayangkari berkomitmen mendukung para pengungsi, terutama dalam kebutuhan mendesak seperti air bersih. “Kami hadir di sini untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat pengungsi mendapatkan kebutuhan dasar, terutama air bersih yang sangat penting bagi kesehatan mereka. Semoga upaya kecil ini dapat meringankan beban para pengungsi di tengah situasi yang sulit ini,” ungkapnya.
Kendaraan water treatment yang dioperasikan oleh Brimob Polda NTT terus memasok air bersih ke posko-posko pengungsian untuk memastikan ketersediaan air minum yang layak bagi para pengungsi. Kehadiran Ketua Umum Bhayangkari dan para pejabat Polri ini diharapkan dapat memberikan semangat dan kepercayaan diri kepada para pengungsi bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi masa-masa sulit akibat erupsi Gunung Lewotobi.