DPRD, KALTARA, LENSAKU – Berbagai persoalan pada bidang pendidikan, hingga kini masih menjadi salah satu hal yang perlu mendapat perhatian secara serius di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).
Demikian disampaikan Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara, Tamara Moriska saat menjadi salah satu pembicara dalam Gelar Wicara Internasional Berbagi Pengalaman Pengelolaan Pendidikan di Wilayah Terpencil dilaksanakan di Auditorium Lantai 4 Gedung Rektorat Universitas Borneo Tarakan, Rabu (4/12/2024).
Disebutkan, terdapat 3 kunci utama, sebagai upaya untuk pemerataan pendidikan di wilayah terpencil. Yakni infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) dan kolaborasi.
“Persoalan pendidikan ini bukan hanya menjadi beban pemerintah saja. Tapi semua pihak harus berkolaborasi, mulai dari pemerintah, pilah swasta, hingga seluruh pemangku kebijakan lainnya,” ujar Tamara disampaikan pada Kamis (5/12/2024).
Berbicara soal SDM (sumber daya manusia), politisi wanita Partai Hanura ini menjelaskan, bahwa SDM yang dimaksud di sini dalam artian peningkatan kompetensi tenaga pendidik yang ada.
“Kembali kepada hakikat tenaga pendidik lagi. Profesi guru ini mirip-mirip sama tenaga medis. Kalau tenaga medis menyembuhkan orang yang sakit, sementara kalau guru itu mencerdaskan anak bangsa,” jelasnya.
Termasuk juga yang tak kalah pentingnya di sini adalah peran orang tua di rumah. Karena untuk guru itu tetap kembali kepada hakikat profesinya itu sendiri. Ia meyakini, bahwa guru itu akan menjalankan tugasnya dengan baik di manapun mereka di tempatkan.
“Sejauh atau seterpencil apapun, mereka (guru, Red) pasti akan tetap mau menjalaninya,” kata Tamara.
Sedangkan untuk infrastruktur, dia mengakui, itu sudah merupakan hal yang nyata dan dapat dilihat bersama. Di mana untuk di wilayah pedalaman, infrastruktur masih sangat minim.
“Letak geografis Kaltara ini sangat unik, dia terpisah-pisah antara pulau satu dan pulau lainnya, sehingga membuat antar pulau satu dan lainnya jadi sulit dijangkau. Kalau infrastruktur, nyata di pedalaman masih minim. Konektifitas jalan juga,” imbuhnya.
Sebelumnya, Gelar Wicara Internasional Berbagi Pengalaman Pengelolaan Pendidikan di Wilayah Terpencil dilaksanakan di Auditorium Lantai 4 Gedung Rektorat Universitas Borneo Tarakan, Rabu (4/12/2024).
Kegiatan ini kerja sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan bersama INOVASI. Kegiatan ini menghadirkan panelis dari luar negeri dan dalam negeri serta penanggap dari berbagai bidang keilmuwan.
Mengangkat tema; Membangun dari Daerah Pedalaman dan Perbatasan. Tema ini, berkaitan pengelolaan pendidikan daerah terpencil dengan konsep membangun Indonesia dari perbatasan.
Kegiatan ini bisa menjembatani dan memberikan sumbangsih pemikiran dalam mengelola perbatasan dan diakui selama ini sedikit terbaikan. (adv/rdk)