TARAKAN, lensaku.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalimantan Utara (Kaltara) mengharapkan, KPU lebih terbuka dalam menyampaikan informasi terkait data-data calon kepala daerah.
Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Kaltara, Rustam Akif menanggapi antisipasi potensi terjadinya Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
“Kami berharap teman-teman KPU bisa lebih welcome, membuka data-data. Sehingga kita bisa melakukan pengawasan dengan cukup maksimal,” harap Rustam Akif kepada awak media, Selasa (20/8/2024).
“Karena ketika misalnya teman-teman KPU menutup akses, jangan sampai muncul persoalan-persoalan lagi di belakang hari,” tegas Rustam Akif.
Hal itu disampaikannya berkaca pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di mana terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Tarakan.
Rustam Akif menilai di antara penyebabnya karena jajarannya kurang mendapatkan data dari KPU. Sehingga tidak bisa mencegah lebih awal.
“Kita sudah belajar kejadian PSU di Tarakan. Karena terbatasnya akses di kami. Ini harapan kami. Kami juga menghargai teman-teman KPU tapi mari kita sama-sama bagaimana kita menyelesaikan semua persoalan. Bawaslu selalu berusaha melakukan pencegahan secara maksimal, setelah itu baru penindakan,” lanjut Rustam Akif.
Menurutnya, jika keterbukaan akses informasi itu dilakukan dari awal, pihaknya bisa ikut melakukan pencegahan dengan melakukan kroscek terhadap data yang diperoleh. Mulai dari mengecek kebenaran ijazah hingga dokumen pendukung lainnya.
“Ketika data kita dapat, kita dapat melakukan pencegahan. Mulai dari ijazah biasa kita cek, dokumen semua. Benar enggak ini yang mengeluarkan dan seterusnya,” tutur Rustam.
Ia menambahkan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak apabila KPU juga tidak membuka akses yang luas. Pihaknya pun tidak ingin ada masalah yang timbul dalam penyelenggaran pemilu. (*/adv)
