Tanjung Selor – lensaku.id. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara akan mengoptimalkan lahan pasang surut dan lahan rawa untuk dijadikan lahan fungsional pertanian
Dalam upaya pemanfaatan lahan rawa dan lahan pasang surut, Maimunah, S.P Kepala Bidang Dasar Penyuluh dan Komunikasi Pertanian (DPKP), menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya telah mengadakan monitoring dengan Badan Karantina Pertanian.
“Untuk pemanfaatan lahan Kabupaten Malinau dan KTT, Pemerintah Daerah sangat mendukung sekali seperti pembukaan lahan baru, sementara di KTT baru 19 Hektar tapi akan di tambah sekitar 40 Hektar, sedangkan Malinau itu 140 Hektar yang diusahakan, yaitu lahan rawa yang masih dalam tahap pembukaan lahan,” jelasnya.
Pemanfaatan lahan di Kalimantan Utara nantinya akan difokuskan pada tanaman padi, karena padi mampu mengatasi kerawanan pangan saat ini.
Disisi lain peran Penyuluh juga sangat penting, Penyuluh berfungsi sebagai ujung tombak karena mereka yang nantinya mendampingi para Kelompok Tani.
Untuk Kalimantan Utara sendiri saat ini sudah memiliki 24 BPP (Balai Penyuluh Pertanian) sebagai ujung tombak program ini, agar apa yang ditargetkan oleh Kementerian Pertanian dapat tercapai.
“Di kabupaten Bulungan penyuluh pertanian berjumlah 52 orang, Kabupaten Nunukan berjumlah 77 orang, Kabupaten Malinau berjumlah 33 orang, Kabupaten Tana Tidung berjumlah 12 orang, dan Kota Tarakan berjumlah 8 orang. Namun itu masih kurang, kita harapkan 1 desa 1 penyuluh, karena sekarang ini kadang ada 1 penyuluh merangkap 1-3 Desa, 1 Kecamatan 1 penyuluhan jadi masih kurang,” terangnya.
Tahun ini ada 3 kegiatan Pelatihan dan Bimbingan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara di bidang Penyuluh Pertanian, yaitu workshop melalui virtual metting di semua Kabupaten Kota yang ada di Kaltara, selain itu ada juga Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh, dan Bimtek Pengembangan Kelembagaan Petani, diharapkan seluruh kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas Pertanian yang ada di Kaltara, tutup Maimunah.
