TANJUNG SELOR – Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Teguh Setyabudi menerima kunjungan Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) yang merupakan anak perusahaan Fortescue Metals Group Ltd (Fortescue) di bidang pengembangan industri energi hijau Selasa (10/11) di lantai 1 Kantor Gubernur.
Teguh mengatakan, pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari apa yang sudah digagas sebelumnya. Perihal rencana kunjungan FMG melalui teleconference pada 28 September 2020 yang dipimpin oleh Plt. Asisten Deputi Energi Kemenko Maritim dan Investasi, Basillo Dias Araujo. “Alhamdulillah hari ini dapat terlaksana,” kata Teguh.
“Pada intinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menyambut baik rencana dukungan investasi yang akan dilakukan pihak FMG ke Kaltara. Khususnya, di bidang industri energi hijau,” imbuhnya.
Sebagai informasi, FMG sendiri merupakan perusahaan asal Australia yang didirikan pengusaha kaya bernama Andrew Forrest. FMG berencana berinvestasi di bidang hydropower dan green energy dengan kapasitas 60.000 Megawatt mulai hulu hingga hilir Indonesia. Mulai dari Papua, Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kaltara.
Di Kaltara sendiri, FMG berencana akan membangun pembangkit 10 hingga 20 ribu Megawatt. Dimana, investasi untuk suatu pembangkit, seperti PLTA sekitar USD 2 juta per Megawatt. Sehingga jika 10.000 ribu Megawatt akan membutuhkan dana investasi atau equity sekitar Rp 70 triliun. Jika sampai 20.000 Megawatt berarti membutuhkan equity Rp 140 triliun.
Sehingga, jika nantinya PLTA yang dibangun memiliki kapasitas 10.000 Megawatt, maka total investasi FMG ke Kaltara sebesar Rp 70 triliun. Bahkan, jika lebih kapasitasnya lebih, 20.000 Megawatt misalnya, maka nilai investasi khusus pembangkit yang masuk ke Kaltara mencapai sebesar Rp 140 triliun.(humas)