Lensaku.ID – Sejak 2017, Grab telah berkontribusi pada pertumbuhan bisnis untuk membantu memudahkan masyarakat Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara). Mulai dari GrabBike, GrabExpress, hingga GrabKios, layanan-layanan Grab membuka banyak peluang baru bagi masyarakat di wilayah yang dekat perbatasan Indonesia-Malaysia ini.
Dalam satu tahun pertama, ratusan orang telah mendaftar menjadi mitra pengemudi, mitra merchant, maupun agen Grab. Lewat platform yang menghubungkan mitra pengemudi dan UMKM dengan konsumen, masyarakat mendapatkan akses ke ekosistem ekonomi digital yang dapat menambah penghasilan mereka.
Hal itu dirasakan oleh Heirryah (55), mitra pengemudi Grab pada tahun 2018. Sebelumnya, ia menjadi Sales Associate di sebuah perusahaan otomotif di Tarakan. Namun, pekerjaan itu tidak menutup kebutuhan sehari-hari. Belum lagi soal pekerjaan yang memakan waktu, seolah ia tak diberi kesempatan mengurus rumah tangga dan keluarga.
Heirryah lantas memutuskan bergabung ke Grab yang memberikan jam kerja fleksibel. Walaupun awalnya Heirryah tidak berekspektasi apa pun saat menjadi mitra pengemudi, pada akhirnya memberikan kemudahan baginya untuk mengelola pekerjaan maupun urusan rumah tangga.
“Tidak banyak kesempatan bagi perempuan untuk mencari pekerjaan yang fleksibel, terutama di kota kecil seperti Tarakan. Kebanyakan perempuan menjadi buruh, seperti menjadi pengupas udang,” kata Heirryah seperti dilansir KumparanTech.
“Awalnya saya tidak punya ekspektasi apa-apa tentang pekerjaan saya di Grab dan menganggap ini sebagai pekerjaan sampingan saya. Namun, seiring berjalannya waktu, saya merasa bahwa Grab memberikan lebih banyak kesempatan kepada saya, dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan saya sebelumnya. Kini, saya dapat dengan mudah mengelola berbagai peran saya berkat fleksibilitas menjadi mitra pengemudi,” lanjutnya.
Menurut Heirryah, Grab juga memudahkan masyarakat dalam urusan mobilitas. Sebab, daerah Tarakan mempunyai jalan yang sulit dijangkau angkutan umum.
“Sebelum adanya Grab, saya sering merasa kesulitan menggunakan transportasi umum karena daerah Tarakan memiliki banyak gang dan jalan yang naik turun dan sulit dijangkau oleh kendaraan tanpa GPS. Sekarang, saya juga bisa berkontribusi untuk komunitas saya dengan membantu orang mencapai tujuan dengan lebih mudah,” tambah Heirryah.
Senada dengan Heirryah, Yusuf (32) juga merasakan dampak positif yang sama berkat adanya Grab. Sebagai pemilik bisnis toko pulsa, ia memperoleh keterampilan digital sebagai pengguna GrabKios sejak tahun 2014. Sambil bekerja di sebuah toko kelontong, Yusuf mengelola bisnis sampingan dengan menjual pulsa seluler prabayar melalui GrabKios di Pasar Gusher.
Kini, Yusuf juga merupakan mitra pengemudi dan terus menawarkan layanan isi ulang saldo GrabKios kepada sesama mitra pengemudi.