• Sabtu, 7 Desember 2024

Dishut Bantu Paket Minyak Kayu Putih dan Madu untuk Tenaga Medis

TANJUNG SELOR – Turut berperan dalam penanganan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), melalui Unit Pengelola Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPH) memberikan bantuan kepada petugas medis yang selama ini bertugas di rumah sakit.

Bantuan yang diberikan berupa produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) , yakni 12 paket (30 ml) Minyak Kayu Putih dan 200 paket Madu Kelulut.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kaltara Sjarifuddin mengatakan, bantuan yang diserahkan dalam bentuk paketan. Diberikan ke beberapa rumah sakit, di antaranya RSUD Tarakan, RSU Kota Tarakan dan RSUD Soemarno Sosroatmodjo di Tanjung Selor.

“Produk Minyak Kayu Putih dan Madu Kelulut yang kita berikan merupakan hasil hutan bukan Kayu. Ini produk hasil olahan Koperasi Wahana Harapan bersama dan KTH (Kelompok Tani Hutan), yang merupakan binaan kitaq,” ujar Sjarif—sapaan akrabnya.

Sjarif mengatakan, bantuan produk HHBK yang diberikan kepada para medis itu, merupakan wujud kepedulian KPH dalam menanggulangi pandemi Covid-19 di Kaltara. “Semoga dengan bantuan ini menjadi salah satu obat alternatif dan suplemen mendongkrak daya tahan tubuh para tenaga medis yang bertugas maupun pasien yang sedang dirawat, ” ungkapnya.
Dikatakan, Minyak Kayu Putih selain mempunyai efek sebagai antibakteri, anti jamur, sesuai hasil penelitian juga bisa menginaktivasi airborne virus. Demikan juga Madu Lebah Kelulut yang kaya akan manfaat dan khasiat, sebagai suplemen peningkat daya tahan tubuh. “Untuk minyak kayu putih merujuk hasil Litbang pertanian mengandung eucalyptus oil yang diaplikasikan ke pasien untuk mempercepat kesembuhan,” katanya.

MInyak Kayu Putih ini diproduksi di Tarakan, yang hasil labnya juga bagus. Sehingga sudah dicoba untuk diaplikasikan sebagai perangsang mempercepat kesembuhan pasien. “Minyak kayu putih ini sudah produksi lama, namun masih lokalan saja. Belum sampai dijual ke luar Kaltara. Rencananya akan dicoba untuk dikembangkan lebih luas lagi,” imbuh Sjarif.

Read Previous

Pembangunan Pelabuhan Bunyu Terus Berproses

Read Next

Kurva Covid-19 Kaltara Mulai Landai

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!