• Selasa, 8 Oktober 2024

7 Desa di Pedalaman Nunukan Nikmati Listrik 24 Jam

TANJUNG SELOR – Sesuai target yang dijanjikan saat pertemuan antara PT PLN (Persero) dan kepala desa, serta tokoh masyarakat setempat yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beberapa waktu lalu, jaringan listrik pada 7 desa di Kecamatan Sembakung dan Sebuku, Kabupaten Nunukan akhirnya diaktifkan.

Tepatnya mulai 21 Mei 2020 lalu, listrik di 7 desa di wilayah pedalaman Nunukan tersebut sudah menikmati listrik dari PLN selama 24 jam.

Disebutkan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, sesuai laporan kepala Dinas ESDM Kaltara Ferdy Manurun Tanduklangi, pada 19 hingga 21 Mei tersebut dilakukan energized test atau percobaan penyaluran energi listrik pada jaringan yang tersedia di 7 desa tersebut.

“Sebenarnya bertahap. Mulai 19 Mei jaringan di Desa Lulu, Sujau, Tetaban, Bebanas dan Melasu diaktifkan. Lalu, pada 20 Mei di Desa Tujung, dan terakhir pada 21 Mei di Desa Manuk Bungkul jaringannya diaktifkan,” kata Gubernur, mengutip laporan dari Dinas ESDM.

Ketersediaan listrik untuk 7 desa itu diperoleh dari langkah relokasi mesin pembangkit listrik di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan pada 27 Maret lalu, melalui jalur darat. Tiba di Sebuku dan Tulin Onsoi pada 29 Maret lalu.

“Pembangkit yang direlokasi ke Sebuku dan Tulin Onsoi ini, merupakan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) yang direlokasi dari Sistem Tanjung Selor, karena Sistem Tanjung Selor telah mengalami surplus daya,” ujar Irianto. PLTD ini bertipe Mitsubishi S16 R PTA S dengan total kapasitas pembangkit 2 x 1 Megawatt.

“Semoga dengan tersedianya listrik selama 24 jam di 7 desa tersebut dapat membantu percepatan peningkatan kesejahtaraan masyarakat disana,” timpalnya. Dari 7 desa itu, jumlah pelanggan yang dilayani sebanyak 616 KK.

Tersedianya jaringan listrik pada 7 desa tersebut, sedianya bagian dari rencana pengembangan dan pembangunan jaringan listrik di Kaltara. Tepatnya, di Malinau dan Nunukan yang direncanakan pada 2020.

Gubernur mengungkapkan, berdasarkan laporan Dinas ESDM Kaltara, titik lokasi yang rencananya akan dibangun jaringan listrik tahun ini ada di dua kabupaten. Yaitu 15 titik di Malinau dan 9 titik di Nunukan.

“Dari 15 titik di Malinau, memiliki potensi sebanyak 1.449 pelanggan, dengan kapasitas trafo berjumlah 725 kVA (kilo Volt Ampere). Di antaranya di Kecamatan Malinau Selatan Hilir 2 titik, Malinau Selatan 9 titik, Kayan Hulu 3 titik, dan Malinau Utara 1 titik. Sedangkan di Kayan Hulu ada dua titik lokasi untuk peningkatan kehandalan penyaluran dan persiapan penyediaan listrik PLBN (Pos Lintas Batas Negara) yakni di Long Nawang dan Nawang Baru,” jelas Irianto.

Sementara jaringan listrik di Nunukan, dialokasikan pada 9 titik. Yakni di Desa Terang Baru, Pa Ru’Pai, Desa Butas Bagu, Labuk, Desa Pagar, Lubok Buat, Long Bawan, Sei Pancang, dan Sei Nyamuk. “Di titik lokasi ini terdapat potensi pelanggan berjumlah 614 Pelanggan, dengan daya trafo sebesar 600 kVA,” ungkapnya.

Dari Long Bawan, Krayan pembangunan jaringan rencananya untuk dikoneksikan dengan daya pada PLTU Malinau. Sedangkan untuk Sei Pancang untuk persiapan Penyediaan Listrik PLBN. “Kalau untuk sungai nyamuk digunakan untuk penyediaan listrik Kantor Camat Sebatik Timur,” tutup Gubernur.

Read Previous

SMKN 1 Tanjung Selor Mampu Produksi APD

Read Next

5 Ton Bawang Merah Bima Masuk Kaltara

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular