TANJUNG SELOR – Pada Mei lalu, dikabarkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebanyak 6 desa di Kabupaten Bulungan telah menikmati layanan listrik 18 hingga 24 jam. Sebelumnya 6 desa ini, hanya menikmati listrik 12 jam setiap hari.
Dikatakan Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie bahwa dari ke-6 desa itu terdapat 1.932 pelanggan yang dilayani. “Ini sudah sesuai dengan target, juga kesepakatan dan permintaan masyarakat setempat,” kata Irianto yang didampingi kepala Dinas ESDM Kaltara, Ferdy Manurun Tanduklangi, baru-baru ini.
Ke-6 desa itu berada di Kecamatan Tanjung Palas Barat yakni Desa Mara Satu, Mara Hilir, Long Sam dan Merukau, Desa Long Beluah. Dan sisanya, berada di Kecamatan Peso Hilir, yakni Desa Long Lembu dan Long Tungu. “Untuk desa di Tanjung Palas Barat, saat ini masih aktif 18 jam, dan mengarah ke 24 jam. Karena ada kesepakatan PLN dan masyarakat bahwa masyarakat setempat harus bermigrasi meteran dari pasca bayar ke pra bayar,” urai Irianto.
Listrik yang dialirkan ke-6 desa itu, bersumber dari pembangkit pada Sistem PLTMG Gunung Seriang, Tanjung Selor. “Setelah ini, pembangkit Sistem ULD (Unit Listrik Desa) di Desa Mara dan Long Beluah akan dimatikan. Ini juga akan menghemat biaya operasional PLN hingga Rp 1 miliar per bulan,” tutur Gubernur.
Guna diketahui, saat ini daya mampu Sistem Tanjung Selor sebesar 30,4 Megawatt dengan beban puncak 13,6 Megawatt. Artinya ada cadangan sekitar 16,7 Megawatt. “Kalau untuk pelayanan di ke-6 desa itu, daya yang dibutuhkan sekitar 1 Megawatt,” timpal kepala Dinas ESDM Provinsi Kaltara, Ferdy Manurun Tanduklangi menutup.