• Jumat, 29 Maret 2024

Utilisasi TCM RSUD Tarakan Terbaik di Indonesia

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) tak berhenti berprestasi, meski di kala pandemi Covid-19. Teranyar, disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, berdasarkan laporan Direktur RSUD Kota Tarakan dr M Hasbi Hasyim, RSUD Pemprov Kaltara di Kota Tarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dinilai sebagai salah satu RS yang terbaik di Indonesia dalam penyelenggaraan Utilisasi Tes Cepat Molekuler (TCM) Covid-19. Dalam posisi ini, juga ada Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlit dan RSUD Provinsi Jawa Timur.

“Disebut terbaik, karena penyelenggaraan TCM Covid-19 di RSUD Pemprov Kaltara di Kota Tarakan, dalam penggunaan alat maupun cartridge TCM benar-benar hanya untuk Pasien Dalam Perawatan (PDP) dan Orang Dalam Pengawasan (ODP). Selain itu, jumlah cartridge yang error, sangat sedikit. Dengan kata lain, dalam proses diagnonis maupun follow up pasien Covid-19 sudah baik,” papar Gubernur.

Bahkan, untuk pemantapan mutu eksternal (PME), setiap sampel yang diuji TCM di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Tarakan akan dikirim ke Balitbangkes. Dan, hasilnya sama dengan laboratorium rujukan nasional tersebut. Artinya, penggunaan TCM di RSUD Tarakan sudah tidak perlu diragukan lagi atau tidak ada masalah.

“Sesuai laporan Tim Covid-19 Laboratorium Patologi Klinik RSUD Tarakan, jumlah cartridge yang diterima hingga 12 Juni 2020 sebanyak 420 unit. Adapun jumlah yang tersisa saat ini, 25 unit cartridge. Untuk jumlah cartridge yang error hanya 16 unit,” ungkap Irianto.

Adapun jumlah sampel swab yang telah diperiksa dengan TCM; dari RSKT 164 sampel, RSUD Kota Tarakan 45 sampel, kiriman dari Bulungan 77 sampel, dan Nunukan 66 sampel. “Dikabarkan juga masih ada 60 sampel swab yang belum diperiksa, yang merupakan sampel swab kiriman dari RSKT dan Bulungan. Rencananya, pada Minggu (14/6) datang sampel swab dari Nunukan dan Tana Tidung,” urai Gubernur.

Guna menopang percepatan penanganan Covid-19 di Kaltara, Irianto juga menginstruksikan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltara untuk mempercepat proses pembagian cartridge baru ke RSUD Tarakan. “Mengingat, sampai saat ini jumlah sampel yang harus diuji cukup banyak. Dari itu, cartridge TCM yang ada harus segera didistribusikan ke RS yang melakukan pengujian,” jelas Irianto.

Kabar lainnya, rencananya perangkat penguji sampel swab metode Polymerase Chain Reaction (PCR) akan diuji fungsi pada Minggu (14/6). Sedangkan, Senin (15/6) dijadwalkan untuk launching pengoperasian perangkat penguji sampel swab Covid-19 metode PCR di RSUD Tarakan.

“Atas nama pribadi, Pemprov dan masyarakat Kaltara, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya atas kerja RSUD Pemprov Kaltara di Kota Tarakan, khususnya tim Covid-19 Laboratorium Patologi Klinik RSUD Tarakan,” tutur Gubernur.

Adapun tim Covid-19 Laboratorium Patologi Klinik RSUD Tarakan, yakni dr Karomah Sriwedari, Sp. PK selaku kepala instalasi, dan para analisnya; yaitu Tini Hastuti, SST (Kepala Ruangan); Dhany Arnanda, Amd. Ak; Elka Efrimay Simbolon, Amd. Ak; Rizka Damayanti, Amd. Ak; Goretty Lusia Sitinjak, Amd. Ak; dan, Maya Pantekosta, Amd. Ak.

Alat TCM yang digunakan, bermerek GenExpert. Pemeriksaan pada TCM dilakukan dengan menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge. Tes ini akan mengidentifikasi RNA pada virus corona pada mesin yang menggunakan cartridge khusus yang bisa mendeteksi virus corona. Hasil tes TCM dapat diketahui dalam waktu kurang dari dua jam, untuk menentukan pasien positif maupun negatif.

Read Previous

Alumni Agribisnis Perlu Mengubah Mindset

Read Next

PKPU Terbit KPU Berau Lantik PPS

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular