• Sabtu, 7 Desember 2024

Kader Posyandu Diminta Jaga Momentum Usia Emas Anak

Nunukan – Kader – kader di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) harus menjaga dan memanfaatkan momentum usia emas dalam sejarah perkembangan anak – anak, yaitu usia anak antara 1 – 5 tahun, untuk menciptakan generasi yang sehat, kuat dan cerdas. Demikian disampaikan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan dr. Meistar Tololiu pada acara Penyerahan Piagam Penghargaan Lomba Posyandu Tingkat Kecamatan Nunukan di Aula Kantor Camat Nunukan, Jumat (11/9).

Hadir dalam kegiatan itu Camat Nunukan H. Haini, Kepala Puskesmas Nunukan Nunukan dr. Ika Bihandayani, perwakilan Koramil Nunukan dan jajaran ibu – ibu PKK Kecamatan Nunukan. Tololiu menyampaikan, jika pada usia emas seorang anak terpenuhi gizinya, mendapatkan ASI dan imunisasi secara lengkap, serta mendapat kasih sayang dari orang tuanya maka anak tersebut akan tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas.

“Namun sebaliknya, jika seorang anak di usia emas mengalami kekurangan gizi, tidak pernah mendapatkan air susu ibu, imunisasi tidak lengkap, apalagi juga tidak menerima kasih sayang yang cukup dari orang tuanya, maka ada kekhawatiran anak tersebut akan mengalami berbagai masalah dalam pertumbuhannya nanti mulai dari kemungkinan menjadi anak stunting, kekurangan gizi, tanda kecerdasannya, dan terganggu kesehatan mentalnya,” kata Tololiu.

Data di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan jumlah balita di seluruh Indonesia yang mengalami masalah kekurangan gizi mencapai angka 17% balita yang tidak mendapat imunisasi secara lengkap sebesar 12%, dan jumlah penderita stunting atau kerdil sebanyak 30%. Data-data tersebut, menurut Tololiu, memperlihatkan kepada kita semua bahwa betapa persoalan kesehatan balita masih menjadi persoalan serius yang harus kita selesaikan bersama. Tidak hanya menjadi tugas pemerintah, namun seluruh komponen masyarakat harus bersama – sama mengatasinya, termasuk para kader posyandu.

Kader – kader posyandu yang berasal dari lingkungan setempat, diharapkan mampu mengetahui dengan lebih detail kondisi ibu hamil, balita dan ibu menyusui di wilayahnya masing – masing. Tahu jumlahnya, tahu tempat tinggalnya dimana, dan tahu masalah apa saja yang dihadapi, serta diharapkan mengetahui pula tindakan yang harus dilakukanya.

Untuk itu, Tololiu menyampaikan apresiasinya kepada para kader posyandu yang selama ini telah bekerja dengan sungguh – sungguh untuk memperbaiki kualitas kesehatan anak – anak di Kabupaten Nunukan.

“Saya yakin para mereka (kaderPosyandu) bekerja secara sukarela, atas panggilan hati dan rasa kemanusiaan untuk memperbaiki kualitas kesehatan ibu dan anak demi generasi bangsa yang lebih sehat, cerdas dan kuat. Kalaupun ada insentif dari pemerintah, saya yakin hal itu bukan jadi motivasi utama,” katanya.

Sementara itu, dalam lomba Posyandu Se- Kecamatan Nunukan tahun 2020, juara I diraih oleh Posyandu Aster Kelurahan Nunukan Timur, juara II Posyandu Biji Sesawi Kelurahan Nunukan Tengah, juara III Posyandu Buai Sayang Desa Binusan. (HUMAS/HBM)

Read Previous

Disperindagkop UMKM Prov Kaltara Selenggarakan Pelatihan Menajemen Pengelolaan Koperasi

Read Next

SILATURAHMI, PJs. GUBERNUR KALIMANTAN UTARA TEKANKAN TETAP MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN DI NUNUKAN

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!