TANJUNG SELOR – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Faisal Syabaruddin pada 22 hingga 23 Oktober 2020 melakukan kunjungan kerja ke sejumlah perusahaan yang berinvestasi di Kaltara. Diantaranya, PT Karangjuang Hijau Lestari (KHL), serta ke perusahaan anak cabangnya seperti PT Bulungan Hijau Perkasa (BHP), PT Tirta Madu Sawit Jaya, dan PT Bhumi Simanggaris Indah (BSI).
Faisal mengungkapkan, kunjungan tersebut dilaksanakan sebagai pembinaan dan pengendalian penanaman modal berjenis PMA maupun PMDN yang memang menjadi tupoksi dari DPMPTSP Kaltara. “Termasuk dalam pembinaan kepada perusahaan dalam menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dalam rangka pencapaian realisasi investasi 2020 di Kaltara,” kata Faisal.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab belum maksimalnya angka realisasi investasi, adalah masih terdapatnya perusahaan yang belum menyampaikan LKPM sehingga banyak data realisasi investasi yang belum terdata dalam basis data realisasi investasi LKPM online. Padahal, sebagian besar perusahaan tersebut sudah beroperasi atau merealisasikan kegiatan investasinya. “Ya, kita harapkan dengan dilakukannya kunjungan ini selain pembinaan juga dapat membantu para perusahaan dalam menemukan solusi terhadap kendala yang dihadapi. Disamping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai realisasi investasi pada triwulan 4 nantinya,” ujarnya.
Faisal juga menyampaikan, pada semester I 2020, realisasi investasi di Kaltara mencapai Rp 2,4 triliun. Atau sekitar 33,8 persen dari target realisasi investasi pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2020 sebesar Rp 7,12 triliun. Terdiri dari sektor utama premier, dengan angka realisasi investasi mencapai Rp 963,8 miliar. Kemudian pada sektor utama sekunder, dengan angka realisasi investasi sebesar Rp 1,13 triliun, dan pada sektor utama tersier dengam angka realisasi sebesar Rp 336,4 miliar.
Adapun dari nilai investasi itu, terdapat proyek sebanyak 202 dengan peyerapan tenaga kerja sebanyak 1.995 orang. Yakni, sebanyak 97 tenaga kerja asing (TKA) dan 1.898 dari tenaga kerja indonesia atau tenaga kerja lokal.(humas)