BERAU – Lensaku, Gamalis selaku Wakil Bupati Berau akan melakukan pembahasan terkait sistem masuk ke objek wisata bahari Kabupaten Berau yaitu kepulau derawan dan sekitarnya.
Menurut Gamalis, keinginan wisatawan untuk masuk ke objek wisata menempuh jalur Tarakan merupakan pilihan masing-masing. Namun menurut beliau akan merugikan masyarakat Berau yang berprofesi di bidang wisata. Karena itulah Pemerintah Kabupaten Berau mulai menerapkan sistem satu pintu.
“Speedboat dari Tarakan itu sebaiknya tidak nyelonong begitu saja masuk ke Pulau Maratua maupun ke Derawan. Jadi dari Tarakan setidaknya hanya sampai ke Tanjung Batu. Bongkar muat di sana, jadi terpakai speedboat kita,” ucapnya.
Sama halnya di Pulau Derawan, mestinya wisatawan diturunkan di pelabuhan induk. Bukan di masing-masing resort, sehingga pengunjung bisa jalan-jalan lebih dulu di kampung.
“Kan di sepanjang jalan masyarakat menjual pernak-pernik. Harapannya kan ekonominya bisa berputar di situ. Rencana ini sebenarnya sudah lama dicanangkan, namun sejauh ini belum dijalankan,” katanya.
Pengawasan ini direncanakan bekerja sama dengan kampung setempat, maupun dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). “Ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Karena ini suatu hal yang penting juga untuk ditangani dan dicarikan solusinya.
“Jelas dari Pemasukan Asli Daerah (PAD) kita nggak dapat, retribusi nggak dapat, dari sisi kegiatan usaha masyarakat juga kita lepas. Jika dibiarkan begitu saja,” sambungnya.
Baginya, persoalan ini harus segera ada keputusannya. Terlebih melihat pariwisata saat ini mulai menggeliat kembali. (Dez)