BERAU, LENSAKU – Masalah banjir menjadi persoalan utama bagi 10 Rukun Tetangga (RT) yang ada di Kelurahan Rinding. Masyarakat sekitar mengklaim, tidak adanya drainase menjadi pemicu naiknya air di beberapa rumah.
Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kelurahan tahun 2022, Wahab selaku Ketua RT 02, Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur, mengusulkan 4 program pembangunan yang menjadi daftar prioritas masalah. Poin utamanya adalah pembuatan drainase di 2 titik utama.
“Usulan itu mengenai pembuatan drainase di Pemakaman Nurul Fallah dan Gang Arto Moro”, tutur Wahab, Kamis (20/01/22).
Wahab mengaku, apabila turun hujan walaupun dengan intensitas yang sedang, badan jalan di 2 titik itu bisa langsung terendam air. Lantaran, aliran air yang tidak mengalir deras, sehingga perlu juga dilakukan siring makam dan pembuatan badan jalan baru.
“Karena memang sudah lama kami usulkan dan ini diusulkan lagi pada Musrenbang tahun ini,” tambah Wahab.
Seolah menjadi keluhan lama, ternyata RT 02 bukanlah satu-satunya. Lurah Rinding, Misrin, menyebut masih ada 8 RT lain yang mengeluh tentang banjir. Pemimpin sidang Musrenbang itu pun menyatakan, dari awal pembangunan drainase menjadi fokus utama dalam draft rincian sasaran pembangunan.
“Jadi, kami ada upaya untuk membangun drainase yang alirannya langsung ke sungai sehingga mengurangi banjir” ungkap Misrin.
Diungkapkan Misrin, seperti di belakang Pasar Adji Dilayas banyak daerah-daerah yang rendah, sehingga dengan adanya darinase yang menyambung sampai ke siungai bisa dapat menjadi salah satu solusi,dan itu semua sudah mencakup dalam keselurahan RT yang terdampak banjir.
“Terutama RT 02, RT 05, RT 10, dan termasuk RT 04 terkena dampak banjir sehingga perlu diusulkan drainase,” tambah Misrin.
Lebih lanjut, Misrin mengatakan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp. 17 Miliar, berdasarkan hasil tinjauan bersama pihak Dinas PUPR Kabupaten Berau, untuk pembuatan drainase menyasar ke semua RT yang mengeluh banjir.
“Melalui Musrenbang segala program pembangunan diusulkan, kemudian disusun dan dianggarkan untuk ditentukan mana yang paling prioritas saat ini, itulah usulan dari masyarakat dimana drainase yang paling prioritas” pungkas Misrin.
Sementara itu, pihak legislatif yang hadir dalam agenda Musrenbang Kelurahan Rinding tahun 2022 ini, diwakili oleh Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Berau, Rahman. Diungkapkannya, pihak legislatif sudah menyetujui anggaran Rp. 17 Miliar itu untuk perbaikan drainase di Jalan Iswahyudi.
Rahman mengaku telah meninjau langsing ke titik yang terdampak banjir, terutama di belakang Pasar Adji Dilayas. Laporan dari masyarakat, akibat adanya pembangunan pasar tersebut, sehingga memotong drainase dan di belokkan ke pinggir jalan serta ke belakang pasar, sehingga tidak tersambung sampai ke pinggir sungai.
“Saya juga sempat kemarin meninjau lansung ke lokasi, memang belum ada parit yang menyambung ke sungai. Mungkin ini penyebab banjir di RT 05, RT 04, dan RT 10 yang ada di sekitar itu,” ucap Rahman.
Angaran 17 Miliar itu nanti akan disesuaikan bersama dengan pihak Dinas PUPR yang menentukan titik mana saja yang efektif dari segi teknisnya nanti, karena dari pihak legislatif hanya menyetujui anggaran. Anggaran akan dialokasikan melalui APBD, Bankeu, hingga CSR dari perusahaan.
“Karena ini memang keluhan masyarakat yang belum ada drainase besar dan langsung menuju ke sungai. Realisasi penetapan anggaran sudah ditetapkan tahun 2021 kemarin, sehingga, mulai bisa dijalankan tahun ini,” tambah Rahman.
Sedangkan, untuk usulan lain dalam Musrenbang Kelurahan Rinding ini, terkait pembangunan SD, dana puskesmas pembantu, dan rehabilitasi Gedung Kelurahan diarahkan oleh Rahman untuk menagih pihak perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Terutama Kelurahan Rinding ini banyak lingkaran perusahaan, sehingga itu adalah tanggung jawab mereka kepada masyarakat dan pemerintah,” pungkas Rahman. (EPJ)