BERAU, LENSAKU – Jembatan yang berada di jalan porong penghubung lima kampung di Kecamatan Kelay kerap terjadi longsor dan membuat akses jalan terputus. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) pun rencanakan pembangunan jalan alternatif untuk menghubungkan akses lima wilayah itu.
Pengerjaan akses darat total pun telah Tim Reaksi Cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (TRC DPUPR) Berau. Sebanyak 9 jembatan penghubung sudah diperbaiki dari titik awal jalan poros yakni di Batu Rajang, Kecamatan Segah menuju lima kampung di Kecamatan Kelay, yakni Long Lamcin, Long Keluh, Long Pelay, Long Duhung, dan Long Suluy.
DPUPR Berau pun berencana untuk membuat jalan alternatif sebagai penghubung lima kampung itu dari kampung yang dekat dengan kantor kecamatan, yakni Long Beliu. Rencananya panjang jalan alternatif itu mencapai 19 km dari Long Beliu dan bakal menembus ke Kampung Long Duhung.
Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Junaidi mengatakan, pihaknya tengah menyusun skema alternatif untuk membuat jalur alternatif menuju lima kampung itu dari kantor pusat kecamatan.
“Sementara masih kami susun skemanya. Dikarenakan dari Long Lamcin menuju Long Duhung itu kan 35 km dan itu jalannya rapih dan aman, sehingga kami berencana untuk membuat jalur alternatif menuju jalan tersebut dari Long Beliu yang memperpendek akses dari masyarakat ini sehingga menembus langsung ke pusat kecamatan,” tuturnya, Kamis (16/6).
Sementara pihaknya tengah memperbaiki kondisi jalan tersebut. Tahap preservasi sudah tuntas sepanjang 47 km. Sejak pengerjaan yang dimulai pada akhir Maret 2022 kemarin. Junaidi menjelaskan sementara ini alat berat DPUPR masih berada di lokasi untuk melanjutkan perbaikan jembatan.
“Ini juga kami sudah koordinasi dengan kecamatan dan perusahaan untuk melanjutkan perbaikan, dan sementara istriahat pulang dulu sementara waktu untuk kembali lagi,” jelasnya.
Pihaknya memastikan, pengerjaan tetap dilanjutkan hingga keseluruhan total panjang ruas jalan hingga kampung terujung yakni Long Suluy. Meskipun pengerjaan jalan tidak dapat dibuat permanen lantaran ruas jalan berstatus kawasan budidaya kehutanan (KBK).
Pihaknya pun merencanakan 3 opsi dimana nantinya untuk penanganan jalan dan jembatan sepanjang 85 kilometer ini. Diantaranya pembenahan dan perbaikan jalan dan jembatan yang sulit dijadikan akses oleh kendaraan, pengalihan ruas jalan yang berstatus kawasan budidaya kehutanan (KBK), dan pembuatan ruas jalan alternatif dari Long Duhung ke Long Beliu.
“Kita benahi dulu jalan yang berlubanh dan akses jembatan yang terputus ini supaya bisa dipergunakan oleh masyarakat yang akan melalui akses tersebut,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, jembatan menuju Kampung Long Keluh yang sebelumnya terputus dan tidak dapat dilewati oleh kendaraan roda empat, kini telah diperbaiki. Junaidi mengatakan, jembatan kampung tersebut merupakan titik terparah serta termasuk yang paling riskan menyebabkan kendaraan roda empat jeblos ke lubang.
“Kondisinya saat pertama kami survei kan masih dihubung pake kayu dan dibuat dengan manual. Kini, sudah kami timbun dan sudah bisa dilewati oleh kendaraan,” ujarnya.
“Kalau sudah sampai Long Keluh itu berarti total sudah sembilan jembatan dipreservasi, untuk sisanya sampai ujung jalan poros, totalnya ada 19 jembatan berdasarkan pernyataan dari perangkat kecamatan dan kampung,” sambungnya. (*/CTN)