BERAU, LENSAKU – Rencana penutupan jembatan Sambaliung untuk perbaikan menjadi atensi bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Pihaknya pun segera membentuk Tim Koordinasi untuk mempersiapkan alternatif penyeberangan yang digunakan serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai rekayasa lalu lintas nantinya.
Wakil Bupati Berau, Gamalis menerangkan, Tim Koordinasi itu bakal diserahkan kepada Dinas Perhubungan Berau. Ditargetkan, jajaran tim itu harus mulai mempersiapkan segala prosedur untuk mendukung rencana Pemkab Berau dalam menyediakan alternatif sebelum penutupan dimulai.
“Saat ini masih ada beberapa bulan jelang penutupan jembatan Sambaliung. Sebagai waktu transisi mereka harus menuntaskan apa saja yang harus dipersiapkan, mulai dari perizinan dan sosialisasi kepada masyarakat serta stakeholder,” tuturnya, Rabu (13/7).
Gamalis juga memastikan bakal mengupayakan adanya anggaran terhadap Tim Koordinasi itu. Termasuk dalam pembagian tupoksi dari tim tersebut, Gamalis mengiyakan bahwa dibutuhkan anggaran untuk menunjang pekerjaan dari tim tersebut.
“Tentu tim ini nanti memerlukan beberapa anggaran anggaran. Insya Allah dari Kepala Bapelitbang jakan menyusun, kalau memungkinkan anggaran itu ada, karena bagaimanapun memang kita tidak pernah menganggarkan itu, nah ini mungkin kebijakan dari Kepala Bapelitbang mudah mudahan anggaran untuk tim ini ada,” terangnya.
Adapun rencana alternatif yang disusun oleh Pemkab Berau bakal menyediakan penyeberangan khusus roda dua yang berada di sekitar Dermaga Sanggam. Kemudian, alternatif berikutnya untuk roda empat bakal disediakan antara Limunjan dengan Kelurahan Gunung Panjang.
Diupayakan, Landing Craft Tank (LCT) yang digunakan bakal beroperasi selama 24 jam. Tujuannya untuk membagi penjadwalan saat penyeberangan dimana pada malam hari penyeberangan bakal diprioritaskan untuk kendaraan besar seperti truk pengangkut crude palm oil (CPO) dan bahan pokok lainnya.
Menimbang hal itu, Gamalis pun menekankan di dalam tim tersebut nantinya harus melibatkan semua stakeholder dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP). Supaya, tidak menimbulkan permasalahan baru saat jembatan itu ditutup.
“Makanya, tim sangat diperlukan di sini, yang diisi oleh Lurah Sambaliung, Camat Sambaliung, Lurah Bugis, dan Camat Tanjung Redeb. Mereka bersama-sama melakukan sosialisasi itu kepada masyarakat,” terangnya.
Adapun Asisten 2 Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setkab Berau, Agus Wahyudi mengatakan, belum ada keputusan lanjut mengenai eksekusi penutupan tersebut.
“Untuk penutupan jembatan bukan bisa jadi bulan Agustus ini kami sedang koordinasikan dengan provinisi. Kemudian, untuk SK tim itu akan dipersiapkan oleh Dinas Perhubungan Berau. Saat ini, masih perencanaan saja tapi untuk kepastian penutupannya masih menunggu konfirmasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim,” katanya.
Agus juga menerangkan, mengenai persiapan dermaga atau jetty bakal diserahkan kepada Pemprov Kaltim. Sedangkan, persiapan LCT dan jalan yang bakal digunakan untuk rekayasa lalu lintas saat penutupan diserahkan kepada Pemkab Berau.
“Makanya, kami berharap penuh tim tersebut untuk mulai menyiapkan prosedur seperti perizinan sandar yang nantinya kita bakal melibatkan KUPP untuk berkomunikasi dengan provinsi. Selain KUPP tim yang dilibatkan juga dari aparat keamanan dan kesehatan. Mengenai LCT masih dalam tahap persiapan lanjut,” pungkasnya. (*/CTN)