BERAU, LENSAKU.ID – RSUD Abdul Rivai menjalani survei akreditasi rumah sakit versi 2023 yang dilakukan oleh lembaga independen, Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Senin (10/4). Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom. Survei ini untuk menaikan status akreditasi RSUD Abdul Rivai ke tingkat paripurna.
Survei dilakukan untuk menilai peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang telah dijalankan manajemen rumah sakit plat merah tersebut.
Dalam survei tersebut, ada beberapa item yang masuk dalam penilaian, diantaranya kelompok manajemen, medis dan keperawatan. Dalam hal ini, tim surveior ingin melihat pelayanan baku mutu yang telah dijalankan pihak rumah sakit sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Usai melakukan survei ini selanjutnya tim dari KARS akan melakukan evaluasi. Dan hasilnya disampaikan kepada manajemen rumah sakit untuk ditindaklanjuti. Dalam akreditasi ini ada beberapa tingkatan yaitu dasar, pratama, madya, utama dan paripurna. Saat ini akreditas RSUD Abdul Rivai telah mencapai utama.
Setahun kemudian tim akan datang kembali melihat apakah rekomendasi ini sudah ditindaklanjuti, kemudian tahun kedua hingga tahun ketiga. Karena masa berlaku sertifikat akreditasi ini selama 3 tahun.
Selain menjadi evaluasi terhadap pelayanan baku mutu rumah, penilaian akreditasi rumah sakit ini juga menjadi syarat utama dalam memperpanjang ijin operasional rumah sakit.
Usai penilaian, Bupati Sri Juniarsih Mas menyampaikan, survei akreditasi rumah sakit ini merupakan rutinitas yang dilakukan terhadap pelayanan yang diberikan manajemen rumah sakit.
“Secara garis besar dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat harus sejalan dengan kesejahteraan para tenaga kesehatan. Dan ini menjadi perhatian utama pemerintah daerah,” ujarnya.
Sementara Direktur RSUD Abdul Rivai, Yusran menyampaikan, ada beberapa catatan penting yang harus diperhatikan pihaknya, seperti komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien dan pelayanan baku mutu.
“Untuk saat ini pelayanan rawat jalan masih terkesan sulit, belum ada antrian online sehingga sering terjadi penumpukan. Kemudian teman-teman spesialis sering mendahulukan proses rawat inap, setelah itu lanjut rawat jalan. Kalau soal mutu tenaga kita sudah sangat baik, hanya saja pengaturan jadwal pelayanan saja yang perlu dibenahi,” katanya.