• Selasa, 15 Oktober 2024

Kebun Raya Dilengkapi Amphitheatre Hingga Rumah Adat

Bupati Komitmen Sediakan Banyak RTH dan Ruang Publik

TANJUNG SELOR – Masa bakti Syarwani, S.Pd,.M,Si dan Ingkong Ala, S.E,.M.Si sebagai Bupati-Wakil Bupati (Wabup) Bulungan telah memasuki tahun ketiga. Selama tiga tahun memimpin Bumi Tenguyun, mereka berhasil meraih begitu banyak capaian positif di berbagai sektor.

 

Salah satunya, pembangunan ruang publik yang dapat dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat. Selain tempat berkumpul, kabupaten layak anak (Tebu Kayan), Pemda Bulungan juga tengah gencar melakukan revitalisasi besar besaran kawasan Kebun Raya Bulungan.

 

Dalam dialog khusus dengan Tarakan Televisi di kawasan Kebun Raya Bunda Hayati pada Kamis (2/11/2023), Bupati memaparkan, bagaimana arah pembangunan kawasan kebun raya tersebut.

“Kebun raya akan menjadi apa kedepan tentu menjadi komitmen Pemda Bulungan sejak beberapa tahun terakhir,”ungkapnya.

Kemudian, berangkat dari komitmen untuk  menyediakan lebih banyak  ruang lpublik dan ruang terbuka hijau (RTH) bagi masyarakat Bulungan. Kebun Raya Bulungan ini nantinya selain menjadi tempat rekreasi masyarakat, juga menjadi tempat edukasi, termasuk pelestarian berbagai jenis hortikultura endemik Bulungan. Termasuk ruang bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Kita sudah me-launcing logo Kebun Raya Bulungan,” bebernya.

 

Dikatakan, logo yang merepresentasikan Bulungan dengan hortikulturanya, adalah logo yang dibuat peserta dari Kalimantan Selatan (Kalsel). Secara garis besar filosofi logo Kebun Raya Bulungan. Pertama, buah lapiu yang merupakan buah endemik yang  ada di Bulungan.

“Buah yang berbentuk hati itu memiliki makna, kita membangun dengan setulus hati mempersembahkan bagi kepentingan seluruh masyarakat. Untuk kepala burung enggang adalah ciri khas kalimantan secara umum,” jelasnya.

 

Kemudian, tiga pucuk daun di atasnya merepresentasikan sungai kayan dan pucuk juga melambangkan Bulungan ingin tumbuh dan besar dan pucuk juga melambangkan proses regenerasi. Menurutnya, saat ini masih berjalan proses pembangunan bronjong untuk membangun dua embung dalam kawasan kebun raya yang memiliki luas sekitar 1,2-1,3 hektare (ha) masing-masing embungnya.

“Saya berharap kawasan ini dapat kita integrasikan bukan hanya untuk berbagai tanaman endemik dan buah, tapi juga edukasi sektor perikanan budidaya,”terangnya.

TERUS DIKEBUT: Pembangunan Kebun Raya Bunda Hayati Bulungan masih berprogres.

Kedepan, Kebun Raya Bulungan bakal menjadi ruang publik dari segi ekologi dan lingkungan. Nantinya, di area itu juga  terdapat tanaman hutan dan buah-buahan. D isisi lain juga akan dibuat ruang sosial kemasyarakatan, sehingga nantinya disekitar embung akan dibuat jalur jogging track, termasuk komitmen melestarikan budaya.

“Sesuai masterplan yang dibuat BRIN nantinya di dalam kawasaan ini ada Amphitheatre termasuk akan dibangun rumah tiga suku asli Bulungan, yaitu Bulungan, Tidung dan Dayak. Yang menjadi simbol kekutan bersama dengan suku-suku yang lain bersatu membangun Kabupaten Bulungan ini,” ungkapnya.

 

Nantinya, di area rumah adat tiga suku akan ada  lapangan terbuka yang bisa digunakan untuk kepentingan lain, baik kegiatan upacara, olahraga, maupun kegiatan perkawinan outdoor dengan background rumah adat tiga suku ini.

 

Pembangunan kawasan Kebun Raya Bulungan terintegrasi dengan Tugu Putri Lemlai Suri atau Tugu Telur Pecah yang sedang dilakukan redesain untuk dipercantik. Nantinya, memiliki ketinggian 20-25 meter bisa menjadi anjungan swafoto. Sehingga ruang ini bisa dimanfaatkan untuk publik dan sekaligus mengenalkan keanekaragaman yang ada di Bulungan.

“Selain keanekaragaman tanaman juga keragaman budaya yang ada di Bulungan bisa terepresentasi di Kebun Raya Bulungan,”urainya.

 

Menurutnya, RTH di kawasan Kebun Raya Bulungan ini sangat luas sekali, tidak kurang dari 86 ha. Dalam proses pembangunan⁰nya,  dilaksanakan secara bertahap. Saat ini,  sudah ada beberapa ruang yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Kepentingan pembangunan RTH itu bukan untuk pemerintah, adalah kepentingan publik,” tegasnya.

 

Seiring pertumbuhan penduduk dan kepadatan pemukiman sehingga sangat perlu dibuat banyak RTH untuk masyarakat. Karena hal tersebut berkaitan erat dengan kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

“Mudahan dengan adanya banyak RTH yang kita buat mengakomodir kepentingan masyarakat, terutama dari segi kenyamanan,”tegasnya.

 

Begitupun taman sepanjang bantaran Sungai Kayan. Dimana, setiap hari minggu digelar kegiatan Tebu Kayan sebagai bentuk komitmen Pemkab Bulungan menyedia banyak ruang bagi masyarakat.

“Masyarakat bisa berkumpul. Di sisi lain, berdampak terhadap ekonomi bagi pelaku UMKM,”pungkasnya. (rdk2)

Read Previous

Mensos RI Kembali Kunjungi Kaltara

Read Next

Jadi Rangkaian HUT Kaltara, Gubernur Ikuti Penanaman Bibit di Desa Tengkapak

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular