KALTARA, LENSAKU.ID – Anggota Komisi 6 DPR RI, Deddy Yevri Sitorus kembali keliling Kalimantan Utara. Kali ini safari Lebaran. Selain bersilaturahmi, politisi PDI Perjuangan itu juga melaporkan kinerjanya dan melakukan pendidikan politik.
‘’Ada pihak yang menuding saya mengklaim soal listrik. Kata mereka, Deddy Sitorus tidak berkeringat. Listrik itu perjuangan pihak lain. Suruh ketemu saya orang yang bicara begitu. Biar saya kasih lihat semua dokumen bagaimana desa-desa terang benderang,’’ tegas Deddy Sitorus saat berbicara di Desa Punan Gong Solok, Kecamatan Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau.
Wajar jika Deddy Sitorus sewot. Sebab sejak pertama duduk di Senayan, rasio desa berlistrik di Kaltara baru mencapai 20,6 persen. Sedangkan anggaran untuk listrik desa di Kaltara hanya sekitar 35 miliar. Tentu hal ini membuat Deddy Sitorus miris. Mulailah Ia susun strategi. Caranya, setiap melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT PLN atau Menteri BUMN, Ia selalu teriak.
Menurutnya, negara sudah berbuat tidak adil terhadap warga negara di Kaltara. Disaat provinsi lain terang benderang, warga Desa di Kaltara hidup gelap-gulita.
‘’Listrik itu hak asasi manusia. Bukan sekedar kebutuhan. Saya minta penyertaan modal negara untuk Listrik Desa ditingkatkan. Dan alokasi anggaran untuk PLN Kaltara saya juga minta ditambah,’’ ujar anggota Komisi 6 ini lantang.
Upayanya pun berhasil. Anggaran untuk PLN Kaltara meningkat pesat. Deddy Sitorus menambahkan, untuk tahun ini saja tembus hampir 300 Miliar lebih. Dampaknya, tahun ini rasio Desa Berlistrik naik mencapai 76 persen. Deddy Sitorus optimis, tahun depan desa berlistrik sudah mencapai 100 persen.
Itu baru soal listrik. Deddy Sitorus juga menjelaskan upayanya mencarikan anggaran infrastruktur. Kendati masalah infrastruktur itu bukan ranah komisinya Deddy Sitorus tidak peduli.
‘’Saya merasa beruntung PDI Perjuangan sedang berada dikekuasaan. Saya bisa meloby menteri terkait. Misalnya di Bunyu, Kabupaten Bulungan. Saya loby Menteri Kesehatan dapat Rumah Sakit Pratama. Setelah itu saya juga ketemu Menteri Perhubungan dan PT Pertamina, dapat pelabuhan. Itu semua saya kerjakan bukan untuk pribadi. Saya prihatin sama kondisi warga Bunyu,’’ tandasnya.
Dalam safari lebaran ini, Deddy Sitorus mengunjungi sejumlah tempat. Dimulai di Tarakan, Ia menggelar halal bi halal di Lingkas Ujung. Setelah itu terbang ke Malinau. Disini Deddy Sitorus menuju Desa Punan Gong Solok yang sedang merayakan ulang tahun ke 50.
Selesai dari Malinau, meluncur ke Kabupaten Bulungan melalui jalan darat. Tujuannya adalah Kecamatan Sekatak. Ratusan warga sudah menunggu, mereka ingin berdialog dengan Deddy Sitorus.
Belum selesai. Dari Sekatak, giliran warga Tanjung Palas ditemui. Disini Deddy Sitorus berdialog dan memberikan paket sembako. Keesokan harinya, dari Tanjung Selor meluncur ke Desa Long Tungu, Kecamatan Peso Hilir. Di Long Tungu sejumlah paket bantuan yang telah dijanjikan dibagikan.
Safari Lebaran di Bulungan ditutup di SP 6, Tanjung Buka. Di kawasan transmigrasi ini Deddy Sitorus berdialog dengan warga. Mereka juga mengeluh soal kondisi infrastruktur dan listrik.
‘’Saya kalau ngomong pakai data. Tadi informasi dari PLN, tahun ini bebarapa SP akan disambungkan listrik,’’ jelas Deddy disambut tepuk tangan warga. (rdk.***).