TANJUNG SELOR, LENSAKU.ID – Kodim 0903 Bulungan, gelar komunikasi sosial dengan komponen masyarakat, pada Rabu (26/7/2023).
Tema yang diusung pada kegiatan ini berkaitan dengan moderasi beragama dan tantangan polarisasi di Indonesia. Selain itu, turut serta dibahaskan mengenai keamanan, dan kondusifitas wilayah menyongsong pemilu 2024 yang akan datang.
Dikatakan, suksesi perhelatan pesta demokrasi 2024, tidak terlepas dari peran semua pihak. Mengingat, di Bulungan, Kaltara, memiliki catatan kelam adanya gejolak masyarakat yang berujung pada pembakaran fasilitas pemerintah.
Kepada wartawan, Dandim 0903/Bulungan, Kolonel Inf Victor Andhyka Tjokro mengatakan, TNI-Polri bersinergi dalam melakukan pengamanan pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. “Tentu pengamanan kita kolaborasi dengan aparat kepolisian, itu dilakukan sejak tahapan hingga pada perhelatan di tahun 2024,” ucapnya.
Dikatakan, gejolak pemilu 2019 harus menjadi pembelajaran supaya kasus itu tidak terulang kembali di pemilu yang akan datang. “Kita berharap pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024,berjalan aman, damai dan menyejukkan,” harap dia.
Kodim 0903/Bulungan, sambung Viktor, sapaan akrabnya akan menyiapkan seluruh kekuatan personel dan di-back up oleh Korem 092/Maharajalila dan Brigif 24/Bulungan Cakti. Ia memastikan akan memaksimalkan personel yang ada.
“Personel yang ada di kita saat ini sebanyak 140 orang. Kita siap bersinergi dengan kepolisian dalam melakukan pengamanan pemilu 2024,” bebernya.
Ia melanjutkan,melalui kekuatan personel yang ada saat ini,memang tidak semua tempat pemungutan suara (TPS) bisa tercover. Karena itu, pengamanan hanya dilakukan di tempat yang memiliki tingkat kerawanan tinggi. “Kalau untuk pengamanan kita akan menyesuaikan tingkat risiko di setiap wilayah,” terangnya.
Sementara itu, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bulungan, Ahmad Sidik menyampaikan setiap kecamatan dan Desa di Bulungan telah ditempatkan setiap pengurus FKUB.
Diharapkan, dengan begitu isu yang berkaitan dengan polarisasi antar umat beragama bisa diredam sejak dini, mulai dari tingkat desa, hingga ke kabupaten. “Kita berharap, pengurus FKUB tingkat Desa dan Kelurahan bisa berkolaborasi dengan masyarakat, sehingga bisa meredam isu yang berkaitan dengan polarisasi antar umat beragama,”
Ia memastikan, untuk saat ini isu yang berkaitan dengan polarisasi antar umat beragama tergolong aman. “Kita berharap ini terus kita tingkat optimalkan, yang kurang kita benahi, yang baik kita optimalkan,” pungkasnya. (Rdk/02)