• Kamis, 26 Desember 2024

BPS Rilies Lulusan SMA – SMP Penyumbang Penganguran, Adi Nata Punya Solusi

DPRD, KALTARA, LENSAKU – Badan Pusat Statistik baru saja merilis distribusi Tingkat pengangguran berdasarkan Pendidikan tertinggi para lulusan sekolah, dimana lulusan SMA menjadi penyumbang terbesar terjadinya tingkat pengangguran di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Utara.

Datanya mencakup Lulusan SMA menyumbang 30,72 persen, lalu posisi kedua lulusan SMK sebesar 24,65 persen, lulusan SD ke bawah sebesar 16,45 persen, lulusan SMP sebesar 14,61 persen, lalu lulusan Diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 11,28 persen dan lulusan Diploma I, II, III sebesar 2,29 persen.

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Adi Nata Kusuma mengatakan fenomena Tingkat pengangguuran ini sudah sangat lazim terjadi di sejumlah daerah termasuk di Kalimantan Utara. Sehingga, para lulusan-lulusan sekolah tersebut harus bisa mencari alternatif pekerjaan, seperti usaha kecil-kecilan, bertani, berkebun dan beternak.

Menurutnya, saat ini sektor produksi pangan sedang giat-giatnya di lakukan baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah termasuk di Provinsi Kalimantan Utara. Sehingga, para lulusan sekolah dibutuhkan kemauan dan kerja keras karena sukses punya usaha akan berbeda dengan sukses bekerja diperusahaan orang.

“Kita Prihatin dengan angka yang cukup besar para lulusan sekolah menjadi penyumbang terbesar di Indonesia termasuk di Kaltara, sehingga harus ada kesadaran Masyarakat lulusan sekolah ini untuk mencarti alternatif untuk berusaha di sektor pangan,” tutur Adi Nata Kusuma kepada media pada Jumat sore, (29/11/2024).

Sektor pangan yang dimaksud Adi Nata Kusuma adalah membuka lahan Perkebunan, membuka lahan perternakan. Apalagi, dalam waktu dekat program Pemerintah Pusat yang mencanangkan “Makan Bergizi” setiap hari dan membutuhkan bahan baku pangan yang cukup di setiap daerah.

“Jika makan Bergizi sudah aktif dilaksanakan, maka setiap daerah akan membutuhkan bahan baku pangan yang tersedia didaerah tersebut, karena daerah lain juga membutuhkan, jadi tidak sempat untuk mengirim ke Kaltara, jadi kita di Kaltara harus ambil bagian menjadi salah satu pemasok bahan pangan tersebut,” tutupnya (adv/rdk)

Read Previous

Nafis Menilai Perlu Ada Rumah Sakit Baru dan Kelanjutan Pembangunan Jalan Poros Sajau

Read Next

Pengembangan Ekonomi di Daerah Perbatasan Nunukan Harus Digerakkan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!