TANJUNG SELOR – Ini patut ditiru oleh sekolah kejuruan lain di Kaltara. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tanjung Selor mampu memproduksi pakaian Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis untuk membantu penanganan penyebaran Covid-19 di Kaltara.
“Ini merupakan merupakan ide dan arahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara (Disdikbud) Kaltara mewakili tupoksi pembinaan kurikulum SMK berbasis produk,” kata Supriyono, Kepala SMK Negeri 1 Tanjung Selor.
Sementara ini, SMK 1 baru mampu memproduksi sebanyak 2 APD sebagai sampel. Satu APD akan dikirim ke Direktorat SMK untuk diuji kualitas dan kelayakan jahitannya bagi keamanan pengguna APD. Sementara 1 lagi, dipajang untuk model produk. “Saat ini sudah proses pengiriman sampel dan penilaian. Pengumpulan terakhir untuk penilaian pada 30 Mei,” jelasnya.
APD produksi SMK 1 Tanjung Selor, dilengkapi masker dan sarung sepatu. Diyakini mampu dipakai hingga 5 kali berbahan standar Covid-19 dan penjahitannya menggunakan jarum paling kecil. “Desainnya sesuai kreativitas pembuatnya, namun harus sesuai standar medis,” urainya.
Warna APD-nya kuning, materialnya pun diklaim antiseptik, antiplasma, dan tidak berbahaya. “Jenis kain yang digunakan Taslan. Polanya rapi dan lengkap. Jahitannya kuat dan rapi. Ini menjadi kriteria penilaian,” ucapnya.
Kendala yang diantisipasi adalah bahan atau material APD yang masih bergantung dari luar Kaltara. “Kalau untuk produksi rutinnya, kita menunggu hasil penilaian APD. Kalau dinyatakan layak, selanjutnya akan diproduksi atau dikembangkan lagi,” urainya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Kaltara, Amat mengatakan, bahwa untuk pembuatan APD dari SMK 1, ruang produksinya berstandar tinggi dan peralatan praktiknya terbilang lengkap. “Untuk desain dan security product-nya para guru terkait di-trainingkan,” ungkapnya.
Lebih jauh, pembuatan APD ini merupakan suatu bentuk kegiatan pelatihan melalui pembelajaran berbasis dalam jaringan (daring) atau video conference yang ditujukan untuk para guru SMK yang digelar oleh Direktorat SMK melalui kegiatan Kamp Kreatif Guru SMK Indonesia (KKGS) 2020.
“Pembinaan pembuatan APD ini dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud sehingga hasilnya akan dinilai oleh P4TK Bisnis dan Pariwisata Kemdikbud. Hasil dan kelayakannya akan diinformasikan setelah dinilai, untuk hasil jahitan terbaik akan diberikan penghargaan dan dapat lolos untuk produksi sesuai kapsitas sekolah masing-masing,” tuntasnya.