TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie memastikan bahwa pelaksanaan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kaltara terus berlanjut. Ini didasarkan pada informasi Biro Pengelolaan Perbatasan Negara (PPN) Kaltara yang menyitat informasi dari Satuan Kerja (Satker) Prasarana Permukiman Wilayah.
Dijelaskan Gubernur, saat ini PLBN yang sudah mulai berjalan tahapannya adalah PLBN Sei Pancang, Sebatik, Nunukan. “Saat ini masih dalam tahapan pematangan lahan. Namun, karena pandemi Covid-19 menyebabkan terkendala pengiriman material pancangnya,” tutur Gubernur yang didampingi kepala BPP Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara Samuel, Senin (1/6).
PLBN Sei Pancang sendiri, ditargetkan pada tahun ini menyelesaikan sekitar 30 persen dari tahapan pembangunannya. “Diperkirakan dana yang digunakan sekitar Rp 30 miliar (tahap pematangan lahan) dari total alokasi anggaran sebesar Rp 282 miliar. Tahapannya sendiri, meliputi kegiatan pembentukan lahan, struktur bawah atau pondasi dan bangunan penunjang,” jelas Irianto.
Sebagaimana diketahui, ada 4 PLBN yang rencananya dibangun di Kaltara. Yakni PLBN Long Midang, PLBN Long Nawang, PLBN Sei Pancang dan PLN Labang. Pembangunan keempat PLBN ini menelan total anggaran sekitar Rp 1 triliun.
Diungkapkan Gubernur, progresnya saat ini, PLBN Sei Pancang dalam proses pematangan lahan. Sementara PLBN Long Nawang tengah melewati proses evaluasi di Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi (Bikon) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera). Lalu, PLBN Long Midang masih dalam proses evaluasi harga, dan PLBN Labang direncanakan pelelalang pada Juni 2020. “Untuk pembangunan PLBN ini, sistem penganggarannya dengan MYC (Multiyears Contract) selama 17 bulan terhitung sejak penandatanganan kontrak,” tutur Irianto.
Sementara itu, Kepala Biro PPN Setprov Kaltara Samuel menjelaskan, dalam pembangunannya nanti, difokuskan pada bangunan utama untuk pelayanan terpadu. Dilanjutkan pembangunan wilayah yang berperan sebagai pendukung utama PLBN. “PLBN ini, dalam konsepnya akan menjadi suatu kesatuan infrastruktur yang saling mendukung di satu area,” jelasnya.
“Jadi, setiap bangunan PLBN Terpadu, setiap titiknya akan dilengkapi dengan bangunan utama, bangunan pemeriksa terpadu kedatangan, klinik, carwash/disinfectant, jembatan timbang, pemindai truk, bangunan pemeriksaan keberangkatan, gudang sita, bangunan utilitas, bangunan check point dan monument,” timpalnya.
Tak itu saja, pada kawasan di sekitar titik pembangunan PLBN juga akan dilengkapi fasilitas penunjang yang tidak hanya bertujuan sebagai pos lintas negara namun juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekitar. Fasilitas itu, diantaranya bangunan pasar, jalan paralel perbatasan, jalan akses menuju pos lintas batas dan pengembangan infrastruktur permukiman di kawasan perbatasan seperti jalan lingkungan, drainase, pengelolaan sampah, dan penyediaan air bersih.
“Yang penting diingat, pembangunan PLBN di Kaltara didasarkan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan,” tutupnya.