TANJUNG SELOR – Di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, kabar gembira disampaikan untuk masyarakat Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan. Mulai tahun ini, PLN akan menambah daya listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah tersebut.
Demikian kabar yang disampaikan oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie. Sesuai informasi dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), akan ada penambahan kapasitas pembangkit listrik di Pulau Bunyu sebesar 3.000 Kilo Watt (KW) atau 3 Mega Watt (MW). “Penambahan kapasitas listrik ini berasal dari PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas) yang akan dibangun di Bunyu,” ujar Irianto.
Saat ini, lanjut Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara Ferdy Manurun Tandulangi, pembangunan PLTMG Bunyu telah dimulai dengan tahap pembuatan pondasi. Ditargetkan sebelum lebaran idulfitri 1441 Hijriah, mesin PLTMG berkapasitas 3 MW ini sudah terpasang.
“Mesinnya sudah siap, tinggal dipasang saja. Sebelum dioperasikan, biasanya ada proses uji coba, kemudian commisioning test, hingga konek ke system. Tapi tidak akan memakan waktu yang lama. Sehingga ditargetkan setelah lebaran atau sekitar bulan Juni sudah bisa dioperasikan,” ungkapnya.
Penambahan daya listrik ini, kata Irianto, menjawab keinginan masyarakat yang pernah disampaikan kepadanya tahun lalu. Atas harapan warga tersebut, Gubernur berkomunikasi dengan PLN untuk bisa memberikan tambahan daya listrik di Pulau Bunyu, yang merupakan salah satu wilayah kepulauan di Kaltara.
Mendampingi Gubernur, Kepala Dinas ESDM Ferdy Manurun menambahkan, dengan adanya tambahan daya listrik, bisa dipastikan kebutuhan listrik masyarakat di Bunyu bisa terpenuhi. Bahkan diperkirakan akan surplus.
Apalagi selama ini PLN Bunyu masih kontrak dengan pihak lain, yaitu dengan PLTMG Bunyu milik PT Prastiwahyu yang akan selesai kontraknya pada Oktober 2020. “Untuk itu, PLN sudah mengantisipasi duluan supaya tidak kekurangan daya. Karena kontrak dengan PLTMG milik PT Prastiwahyu ini akan berakhir Oktober nanti,” kata Ferdy.
Lebih jauh dikatakan, sesuai informasi PLN, neraca daya eksisting PLN sistem Bunyu saat ini, dengan daya pembangkit pada mesin PLTD sebesar 2.730 KW atau 2,73 MW (daya terpasang) dan daya mampunya sebesar 1.480 KW atau 1,48 MW. Ditambah pasokan listrik dari PLTMG milik PT Prastiwahyu sebesar 650 KW dari, daya yang terpasang sebesar 2 MW.
“Total daya pada sistem Bunyu saat ini, dengan daya yang terpasang sebesar 4.730 KW, dan daya mampunya sebesar 2.130 KW. Beban puncak 1.345 KW, atau surplus daya sebesar 785 KW. Jika nanti PLTMG sudah terpasan, dan PLTMG dari PT Prastiwahyu keluar, daya mampu yang terpasang di sistem Bunyu masih 5.730 KW atau 5,73 MW,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Ferdy juga menginformasikan, selain di Bunyu, rencananya ada juga akan ada penambahan kapasitas pembangkit listrik di Kabupaten Tana Tidung (KTT). Namun Dinas ESDM masih menunggu laporan resmi dari PLN.
“Ini (penambahan pembangkit di KTT) baru rencana, tentu harus dilihat apakah ada pembangkit yang standby yang bisa direlokasi. Kita tunggu saja laporan resmi dari PLN, takutnya ada perubahan rencana penambahan kapasitas ini dari PLN,” tuntasnya.