Tanjung Redeb- Lensaku.id. Masyarakat pesisir Bumi Batiwakkal -sebutan Kabupaten Berau- mendapat angin segar. Lantaran jalan pesisir yang selama ini dikeluhkan oleh warga setempat bakal diperbaiki dalam waktu dekat.
Sementara itu, tahap lelang tender telah dilakukan untuk perbaikan jalan wilayah selatan Bumi Batiwakkal tersebut.
Anggota DPRD Berau Komisi III, Abdul Waris mengatakan bahwa anggaran sebelumnya untuk jalan pesisir bekisar angka Rp 50 miliar, namun adanya wabah global, anggaran dipangkas menjadi Rp 30 miliar.
“Karena itu jalan provinsi, jadi kewenangannya. Kita sudah komunikasi saat ini dan Alhamdulillah sudah tahap lelang,” ucapanya pada Lensaku.id tidak lama ini.
Menurut politisi partai Demokrat tersebut, Peraturan daerah (Perda) Provinsi perlu diterapkan agar beban angkutan saat melewati jalur pesisir tidak merusak jalan.
“Karena kalau tidak, bisa rusak lagi, kalau kapasitas jalannya hanya 5 ton, sedang yang lewat 10 ton, maka itu harus diperhatikan,” ungkapnya.
Sebagai satu-satunya jalan untuk aktivitas ekonomi masyarakat, tentu dirinya berharap agar pihak pemenang tender nantinya benar-benar serius dalam menggarap, terutama lubang-lubang pada badan jalan.
“Itu kan satu-satunya jalan untuk menuju ke Tanjung Redeb dan Bulungan. Dan warga pesisir ini penghasil sektor perikanan terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim), kalau infrastruktur tidak memadai maka rusaklah ekonomi masyarakat,” terangnya.
Lantaran tidak mau kondisi ekonomi masyarakat terhambat, dirinya meminta agar secepatnya tender tersebut dilelang agar otomatis pengerjaan dapat dimulai.
“Selain itu, pemerintah daerah juga perlu menggunakan dana CSR, sebab kondisi jalannya benar-benar parah. Beberapa titik tidak bisa dilewati bahkan mengancam jiwa masyarakat,” lanjutnya.
Dengan kucuran dana Rp 30 miliar, dirinya berharap agar di tahun 2021, anggaran tersebut dapat ditingkatkan lagi jumlahnya. (*/sgp).
