Tanjung Redeb- Lensaku.id. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau tengah menunggu perbaikan data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap III dari Dinas Sosial (Dinsos) Berau.
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program BPBD Berau, Yusuf Gunawan saat dikonfirmasi oleh awak media pada Jumat (24/7) Siang mengatakan, penyaluran bantuan sosial (bansos) akibat adanya pandemi virus Covid-19 tersebut masih menunggu waktu untuk pencairannya.
Kecepatan penyaluran bergantung pada data yang diusulkan oleh pihak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam menuntaskan data penerima.
“Kemarin sudah dibicarakan di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, tapi yang menjadi persoalan saat ini yakni masalah data yang belum final baik kelurahan maupun kampung,” ungkapnya.
Dan hal ini Dinsos Berau yang memiliki gawean, lanjutnya.
Dikatakannya, pemberian BLT tahap lanjutan bakal lebih berhati-hati dalam distribusinya.
Sebab, belajar dari tahap I dan II, ditemukan beberapa permasalahan seperti data ganda, tidak tepat sasaran dan lain-lain.
“Pendataan ini agar tidak ada data ganda, selain itu juga jangan sampai ada yang tidak dapat. Karena bercermin pada tahap I dan II masalah tersebut sering ditemukan,” terangnya.
Lantaran masih menunggu data, sementara hasil yang didapatkan dari rapat bersama Pemkab Berau dan beberapa OPD terkait, yakni mengentaskan masalah data, setelahnya BLT tahap lanjutan dapat dicairkan.
Terkait target realisasi bansos, dirinya belum dapat memutuskan. Pasalnya, Surat Keputusan (SK) Bupati Berau terkait Penetapan Penerima BLT belum diterima, dan lagi-lagi masih terkendala dengan masalah diawal.
“Kalau ditanya kapan cairnya kita masih seperti di awal, nunggu data keluar, lalu SK Bupati dan terakhir tahap pencairan,” ungkapnya.
Selain itu, di era new normal dimana masyarakat telah banyak melakukan aktivitasnya kembali, BLT tahap III diperkirakan bakal menurun secara nominal.
Tahap I dan II masing-masing bekisar angka Rp 650 ribu dan Rp 700 ribu. Sedang di tahap III, sesuai intruksi pusat sementara itu menurun menjadi Rp 300 ribu.
“Namun kita masih menunggu dari keputusan Bupati nantinya. Bila ada perubahan, yang jelas tidak akan lebih kecil dari pusat,” terangnya.
Mengingat pentingnya bansos bagi masyarakat terdampak Covid-19, dirinya berharap, agar secepatnya proses verifikasi data diselesaikan. Hal ini agar membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf kehidupan sosial-ekonomi, serta bantuan tersebut dapat tersalurkan pada orang-orang yang benar membutuhkan. (*/sgp).