• Rabu, 4 Desember 2024

Diluar 4 Kecamatan Berau Ini, Sekolah Tatap Muka Boleh Digelar

Tanjung Redeb- Lensaku.id. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pendidikan (Disdik) bakal menggelar aktivitas tatap muka di sekolah pada waktu dekat ini.

Hal ini dilakukan, disebabkan hampir 6 bulan lebih, sekolah offline tidak dilakukan akibat pandemi Covid-19.

Sehingga proses pemenuhan hak belajar bagi anak ditaktisi lewat pendidikan jarak jauh (PJJ).

Namun demikian, melihat kondisi Bumi Batiwakkal yang sebagian berada di zona hijau, beberapa kecamatan diperbolehkan melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti biasa.

Akan tetapi, ada 4 kecamatan yang belum mendapat izin guna menerapkan hal tersebut.

Kepala Disdik Berau, Murjani saat dikonfirmasi awak media pada (18/8) Siang mengatakan, 4 kecamatan tersebut yakni meliputi Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Sambaliung dan Teluk Bayur.

“4 kecamatan ini kedepan akan tetap melakukan sekolah secara via daring,” terangnya.

Pasalnya, penyebaran virus rentan terjadi di wilayah tersebut. Sehingga sebelum benar-benar menjadi zona hijau, maka via daring bakal terus dilakukan bagi sekolah-sekolah yang berada di bagian kota Bumi Batiwakkal ini.

Terkait hal itu, sejauh ini Surat Edaran (SE) Bupati bakal segera disebar ke lembaga pendidikan dibawah naungan Disdik.

“Iya tunggu 2-3 hari nanti akan disebarkan. Sementara menunggu tanda tangan pak Bupati Muharram,” jelasnya.

Lebih lanjut, Murjani menambahkan, bagi sekolah yang diperbolehkan melakukan KBM di sekolah. Dirinya mewajibkan tetap menerapkan protokol kesehatan (protkes) Covid-19.

“Setelah itu baru bisa digelar,” terangnya.

Baik social distance, physical distance, memakai masker, cuci tangan dengan hand sanitizer dan lain sebagainya harus diterapkan.

Kedepan, terkait standar operasional prosedur (SOP), jumlah siswa bakal dibatasi saat KBM berlangsung.

“Kalau biasanya 32 per kelas, bakal dikurangi separuh. Dan kita akan mengatur teknisnya agar siswa dapat bergantian masuk,” ujarnya.

Terakhir, demi mencegah terjadinya penularan virus Covid-19, jam belajar siswa juga bakal lebih dipersingkat.

“Iya agar siswa pun merasa aman dalam menerima mata pelajaran,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Berau, Feri Kombong membenarkan hal tersebut. Pihaknya telah mengundang Disdik Berau pada rapat bersama (18/8) Pagi.

“Yang kita diskusikan ini cukup banyak, khususnya terkait sekolah tatap muka karena sudah ada wacana diluar ibukota kabupaten dan kecamatan diterapkan sistem tersebut,” ucap politisi partai Gerindra tersebut.

Meski dirasa kurang begitu efektif, via daring sendiri, lanjut Feri, dapat berpotensi menurunkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan.

Sebab, berdasarkan survei yang dilakukan OPD terkait, rata-rata tenaga pengajar lebih menekankan tugas-tugas pada siswa didik ketimbang menjelaskan materi.

Di sisi lain, hal ini juga memberi pekerjaan baru bagi wali murid. Lantaran mereka lebih memiliki andil selama mata pelajaran berlangsung.

“Seakan mereka menjadi guru kedua bagi anak-anaknya di rumah,” pungkasnya.

Meski menjadi pilihan yang sulit, suka tidak suka, PJJ masih terus diselenggarakan di wilayah yang berpotensi menyebarkan virus.

Pasalnya, kesehatan merupakan alasan utama menjadikan via daring menjadi pilihan terakhir yang dilakukan pemenuhan hak belajar anak.

Untuk itu, dirinya meminta agar OPD yang bersangkutan, mencetuskan sebuah standarisasi teknis pelaksanaan PJJ yang nantinya menjadi acuan untuk tenaga pengajar.

“Hal ini agar tidak mengurangi kualitas dari pendidikan. Selain itu, PJJ sendiri harus benar-benar dioptimalkan,” tegasnya.

Dan beberapa sekolah yang tenaga pengajarnya berhasil beradaptasi dengan sistem kekinian tersebut, dapat dijadikan sebagai percontohan terhadap sekolah lainnya.

“Seperti yang terjadi di beberapa sekolah, dimana para guru menerangkan materi melalui video, setelah itu peserta didik diberi penugasan,” ungkapnya.

Tentu dalam hal ini, Disdik harus memiliki formulasi yang baik agar via daring tidak berkesan memberatkan dan tidak efektif.

Kemudian, sebagai wakil rakyat, Komisi I DPRD Berau, lantas mendorong Disdik untuk menyediakan fasilitas protkes di masing-masing sekolah.

“Kita tidak mau kalau sekolah itu di rumah terus. Nanti kita akan siapkan fasilitas kesehatan, namun anggarannya harus disiapkan dulu,” ucapnya.

“Jadi kita sudah sepakati tadi (Senin). Kita akan menyiapkan tempat cuci tangan, masker, hand sanitizer, WC dan lainnya agar tidak terjadi suatu kekhawatiran buat kita bersama,” tutupnya.

Tujuannya, agar seluruh siswa di Bumi Batiwakkal segera kembali belajar ke sekolah dengan bertatap muka. Serta, wabah virus global ini segera hilang dari peredaran. (*/sgp).

Read Previous

Bawaslu Bulungan Adakan Perlombaan, Refresh Para Staf dan Panwascam

Read Next

Kembangkan Tanjung Harapan, Kemenhub Kucurkan Rp 1 Miliar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!