• Selasa, 31 Desember 2024

Peringatan G 30S PKI, Ini Pesan Dandim 0902/BRU Kepada Masyarakat Berau

BERAU, Lensaku – Tepat pada hari ini, 56 tahun yang lalu tragedi kelam terjadi di Indonesia. Tragedi yang dinamakan G30S PKI telah menelan korban 6 jenderal dan 1 perwira TNI AD dalam satu malam. Tentunya, hari yang kelam dalam sejarah perjalanan Bangsa Indonesia ini terus teringat dalam benak anak-anak bangsa.

Komandan Kodim 0902/BRU Letkol (Inf), Ferdin Wardhana menegaskan kepada masyarakat Kabupaten Berau untuk tidak melupakan sejarah kelam tersebut. Pasalnya, peristiwa berdarah dimana sekelompok oknum yang mencoba mengganti ideologi dan falsafah bangsa yaitu Pancasila tidak boleh luntur oleh pergantian masa. Komandan Kodim 0902/BRU Letkol (Inf) Ferdin Wardhana juga menegaskan bahwa setiap lapisan masyarakat harus menjalankan nilai dan makna Pancasila dalam kehidupan berbangsa.

“Tentunya dalam menjalankan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia itu bukan hanya tugas TNI, tapi tugas seluruh lapisan dan elemen masyarakat di Indonesia karena dasar negara kita adalah Pancasila. Dengan cara melestarikan dan mengamalkan nilai butir-butir Pancasila. Walaupun sekarang ini perubahan zaman dan kemajuan teknologi semakin maju, nilai-nilai Pancasila tidak boleh terkikis,” tegas Letkol (Inf) Ferdin Wardhana saat ditemui Tim Lensaku di Markas Kodim 0902/BRU, Jl. Pulau Semama, Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur pada Rabu (29/09/2021).

Di tengah arus kemajuan teknologi ini, Letkol (Inf) Ferdin Wardhana juga berpesan kepada pemuda Berau untuk tetap berpegang teguh pada Pancasila, melestarikan adat istiadat daerah, serta menghargai jasa para pahlawan dan pejuang Indonesia. Ia juga mengingatkan kepada orang tua untuk selalu mengarahkan dan menjadi teladan bagi setiap anak-anaknya dalam mempraktekan nilai-nilai Pancasila dan norma masyarakat.

“Kita tidak bisa membendung pengaruh kemajuan teknologi, informasi, dan juga ilmu pengetahuan yang dengan cepatnya masuk ke dalam budaya bangsa kita. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas kita semua untuk mengarahkan dan menjadi contoh kepada para anak bangsa yang menjadi tumpuan masa depan bangsa Indonesia untuk dapat memilah dan memilih mana yang bisa diterapkan di Indonesia dan mana yang tidak, selama tidak melanggar Pancasila, norma dan adat istiadat, serta terutama tidak bertentangan dengan agama,” ujarnya.

Mengenai peran sekolah, Letkol (Inf) Ferdin Wardhana juga menyayangkan kondisi terkini dimana pendidikan Pancasila sudah mulai tidak diterapkan di kurikulum sekolah. Dalam wawancaranya, ia menyampaikan pandangannya mengenai hal tersebut,

“Seharusnya di setiap sekolah ada pelajaran PPKN untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak-anak kita. Kemudian tidak hanya itu saja, nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan juga harus dihidupkan kembali melalui upacara bendera, gerakan pramuka, gerakan PMR, organisasi kepemudaan, serta menghidupkan kembali nilai-nilai norma melalui pendidikan agama,” ujarnya.

Kemudian, dalam hal pelestarian sejarah sudah menjadi kewajiban kita dalam mengingat dan mempelajari perjalanan Bangsa Indonesia. Pasalnya, banyak generasi milenial yang mulai lupa dan tidak acuh pada sejarah perjalanan bangsa kita ini. Hal tersebut disampaikan oleh Letkol (Inf) Ferdin Wardhana dalam wawancaranya bersama Tim Lensaku,

 

“Memang pada era saat ini Sejarah tidak begitu menjadi prioritas bagi pemuda. Namun, tetap kita harus mengingatkan mereka bahwasanya pelajaran Sejarah itu sangatlah penting dalam langkah meneruskan estafet kepemimpinan bangsa. Melalui sejarah ini kita dapat jadikan sebagai acuan untuk pola pembangunan, pola pelajaran, dan pola kehidupan bangsa Indonesia untuk maju dan makmur dalam masa depan. Jadi sangat disayangkan apabila pemuda khusunya milenial menganggap sejarah tidak penting, justru itu yang harus kita arahkan agar tidak salah jalan”, Tutup Dandim. (Chr).

Read Previous

Tersendatnya Iklim Investasi di Tana Tidung Terkendala Persoalan Adminitrasi Lahan

Read Next

Pemkab Berau Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

error: Konten dikunci!