TANA TIDUNG, Lensaku – Kedatangan orang nomor satu di Indonesia ke Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara dalam rangka penanaman mangrove, tepatnya di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir, Selasa (19/10/21).
Dengan menggunakan Helikopter jenis Super Puma milik TNI AU, Presiden Jokowi mendarat di dermaga yang rencananya akan dijadikan pelabuhan internasional oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Tana Tidung.
Rombongan Presiden langsung disambut oleh Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, Danlantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama Edi Krisna Murti, Dandim 0903 Bulungan Kolonel Inf Akatoto, Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona.
Penanaman mangrove merupakan upaya pemerintah untuk merehabilitasi hutan mangrove yang perlu untuk diperbaiki.
“Selain menjaga dari gelombang air laut yang ada, penanaman mangrove yang kita lakukan bersama saat ini dapat menjaga habitat dari spesies yang ada di hutan mangrove maupun yang ada disekitarnya”, Kata Jokowi usai melakukan penanaman mangrove bersama sejumlah Duta Besar dan masyarakat Bebatu.
Dalam kesempatan yang sama Presiden mengatakan, dalam kurun waktu tiga tahun kedepan, rehabilitasi hutan mangrove di Indonesia ditargetkan bisa mencapai 600 ribu hektare dari luas hutan mangrove yang dimiliki Indonesia seluas 3,6 juta hektare.
“Kita memiliki hutan mangrove terbesar di dunia, target 600 ribu hektare akan kita seleksaikan tiga tahun kedepan, sedangkan untuk hutan mangrove di Kalimantan Utara ada 180 ribu hektare yang akan direhabilitasi pemerintah”, Jelas Jokowi.
Usai melakukan penanaman mangrove bersama, Presiden Joko Widodo beserta rombongan dari lokasi menggunakan speedboat Kaltara 1 milik Pemprov Kaltara menuju ke Dermaga Bebatu dan dilanjutkan ke Tarakan dengan menggunakan Helikopter yang sama. (818).