Diberau Harga Minyak Mulai “Licin” Lag
BERAU – LENSAKU, Harga minyak goreng terus mengalami kenaikan. Hal tersebut dikeluhkan oleh sejumlah pedagang di Kabupaten Berau yang dinilai harga cukup tinggi.
Berdasarkan pantauan di Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD), Kabupaten Berau pada Kamis (13/01/2022), harga minyak goreng 1 Liter sebelumya 16.000 naik menjadi 23.000, minyak goreng 2 Liter sebelumya 36.000 naik menjadi 42.000.
Kondisi ini cukup meresahkan para pedagang. Seperti yang dikatakan salah satu pedagang minyak goreng, Supriyatna (30) mengaku keberatan dengan naiknya harga minyak goreng. Dia mengaku, modal yang didapat pun sedikit bahkan dapat dikatakan hanya memutarkan modal saja.
“Harga bikin kaget aja, sehingga mempengaruhi dari hasil penjualan sendiri, alhasil cuma mutarin modal aja, ,” ujarnya saat ditemui awak media.
Diakuinya, sebagai pedagang tentunya berdampak terhadap barang jualanya.
“Dengan naiknya harga minyak ini, terus terang dagangan saya tidak seramai dulu, sekarang merosot dan pembeli pada mengeluh,” Sambungnya.
Supriyatna mengaku, selama pandemi omset yang didapatkan berkurang, ditambah lagi dengan kondisi harga minyak goreng yang mengalami kenaikan. Ia berharap, situasi ini bisa segera teratasi.
“Semoga harganya bisa cepet turun,” tuturnya.
Sementara itu, hal tersebut ditanggapi Salim selaku Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau. Ia menjelaskan minyak goreng bersubsidi dari Pemerintah pusat melalui Kementrian Perdagangan Senilai Rp 14.000 akan tersedia pada bulan Februari tahun 2022 ini, hingga enam bulan kedepan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Saya berharap adanya kebijakan subsidi tersebut dapat meringankan keluhan masyarakat, karena minyak goreng ini kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat,” Tutup Salim. (Dez)