• Minggu, 13 Oktober 2024

Gamalis Tinjau Kondisi Tumpukan sampah di TPA Bujangga

BERAU – LENSAKU, Tumpukan sampah yang sudah menggunung atau overload di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bujangga membuat Gamalis selaku orang nomor dua di Berau tersebut langsung meninjau.

Tumpukan sampah di TPA Bujangga, Kecamatan Tanjung Redeb memang telah melebihi batas penampungan. Sebab terjadinya penumpukan tersebut yakni rusaknya alat dozzer dan keterbatasannya ekskavator yang beroperasi. Selain alat berat yang menjadi masalah, lubang penampungan yang seharusnya menjadi penampung sampah juga sudah tidak mencukupi.

Andi selaku Kepala UPT TPA Bujangga, mengatakan, bahwa setiap harinya petugas kebersihan selalu mengangkut sampah hingga mencapai berat 65 – 70 ton. Sampah – sampah tersebut berasal dari 4 kecamatan terdekat, diantaranya Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur, dan Teluk Bayur.

“Sampah yang banyak itu berasal dari taman-taman yang ada di kota, lalu alat berat yang beroperasi untuk saat ini hanya 1 ekskavator saja, sementara yang lainnya masih rusak jadi hal itu membuat kendala untuk mendorong sampah-sampah tersebut,” Ujar Andi pada Jumat (28/1).

Selain alat berat seperti ekskavator, alat penunjang untuk pemrosesan akhir sampah juga meliputi dowser. Akhirnya, alat tersebut hanya terparkir di sekitaran Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Bujangga.

“Dowser tersebut sudah lama rusak, bannya lepas dan kami belum mendapati alat-alat nya. Sebenarnya alat berat kami ada 4 tetapi hanya 1 alat saja yang dapat berfungsi dengan baik, sisanya masih perbaikan,” Sambung Andi.

Permasalahan di TPA bujangga tersebut menarik perhatian dari Wakil Bupati Berau, Gamalis, saat meninjau langsung kondisi di TPA Bujangga. Disampaikannya, volume sampah yang menumpuk tersebut perlu diratakan.

Lalu, Gamalis juga mengakui bahwa pernah ada usulan untuk direlokasi, namun hal tersebut perlu dikoordinasikan kepada bupati.

“Kondisi sampah didalam sudah tinggi dan padat, lalu terkait relokasi sudah pernah diusulkan. Namun untuk hal itu kita laporkan kepada bupati mengenai kebijakan tersebut,” Ucap Gamalis.

Kemudian, Gamalis mengarahkan petugas TPA Bujangga untuk melakukan meluaskan dan membuat lubang baru agar sampah yang menumpuk dapat diratakan serta perbaikan alat berat juga menjadi perhatian Wakil Bupati Berau tersebut.

“Lahan untuk lubang sampah harus diperluas namun pasti menggunakan dowser, karena dowser kondisinya tidak memungkinkan, maka kami juga akan mengusahakan agar alat-alat berat tersebut dapat beroperasi kembali,” Tandasnya.

Kendati demikian, dalam mengantisipasi menambahnya tumpukan sampah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Berau tengah mengumumkan program pemilahan sampah melalui program 3 R (Reuse, Recycle, Reduce). Lalu Sujadi sebagai Kepala DLHK Berau, mengucapkan program 3R tersebut sedang disosialisasikan kepada masyarakat.

“Masih kita upayakan mulai tahun ini, karena untuk mengedukasi masyarakat mengenai 3R itu harus secara perlahan agar nantinya masyarakat bisa menerapkan ramah lingkungan,” bebernya.

Menurut Kepala DLHK tersebut, program pemilahan sampah tersebut selama ini hanya bersifat timbulan. Dirinya berharap agar tahun ini dapat direalisasikan lebih besar lagi.

“Program tersebut juga untuk mengedukasi kepada Masyarakat supaya dapat memilah sampah mana yang bisa dibuang dan tidak. Selebihnya daripada itu kami juga upayakan pengadaan bak sampah karena sejauh ini kita belum punya bak sampah induk,” pungkasnya. (Dez)

Read Previous

SILATURAHMI SPJ : Bupati Ibrahim Ali Respon Baik Organisasi Kepemudaan

Read Next

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular